Viral Konvoi Arogan 'Bang Jago' Pengantar Jenazah

Viral Konvoi Arogan 'Bang Jago' Pengantar Jenazah

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 16 Agu 2021 10:44 WIB
Viral Iring-iringan Pengantar Jenazah Arogan
Viral Iring-iringan Pengantar Jenazah Arogan. Foto: Instagram @dashcam_owners_indonesia
Jakarta -

Arogansi iring-iringan pengantar jenazah kembali viral di media sosial. Pengendara yang konvoi mengantar jenazah ke pemakaman sampai memakan jalur berlawanan. Padahal, jalanan saat itu sedang kosong tidak macet.

Dalam video viral yang diunggah akun instagram Dash Cam Owners Indonesia, terlihat beberapa pengendara sepeda motor pengantar jenazah berlagak arogan. Dijelaskan dalam video, pemotor itu mengambil jalur kanan berlawanan arah meski di jalur kiri kosong. Beberapa di antara pemotor itu juga tidak menggunakan alat keselamatan seperti helm dan jaket.

"Malah yang terakhir dengan sengaja memukul kaca kendaraan. Banyak pengguna jalan yang kesal (di video kang ojol sampe nengok ke belakang kayaknya ikutan mengumpat)," tulisnya dalam keterangan video.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

ADVERTISEMENT



Iring-iringan pengantar jenazah memang merupakan salah satu pengguna jalan yang mendapat prioritas di jalan raya. Hal itu diatur dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Berdasarkan urutannya, berikut tujuh pengguna jalan yang harus diprioritaskan:

1. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas;
2. ambulans yang mengangkut orang sakit;
3. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas;
4. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
5. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara;
6. iring-iringan pengantar jenazah; dan
7. konvoi dan/atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Berdasarkan peraturan di atas, tanpa diminta apalagi dipaksa, pengendara lain harus memberikan jalan kepada konvoi pengantar jenazah. Meski diprioritaskan, bukan berarti pengantar jenazah bisa arogan. Praktisi keselamatan berkendara yang juga Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan pengiring jenazah itu harus yang paham tentang aturan lalu lintas.

"Kalau tidak paham lalu lintas silakan minta jalan secara sopan dan simpatik. Ketika jalan terbuka di depannya itu sudah cukup, nggak ada hubungannya dengan lalu lintas dari arah berlawanan/seberang," ujar Sony kepada detikcom, Senin (16/8/2021).

Faktanya, sering konvoi pengantar jenazah melakukan arogansi sebagai pembenaran atas pengiringan jenazah. Menurut Sony, secara etika, iring-iringan pengantar jenazah itu tidak perlu panik atau buru-buru sampai arogan.

"Menurut mereka semua orang atau pengendara wajib berhenti atau memberi ruang untuk memberi penghormatan terakhir, kok maksa?" ujar Sony.

"Namanya juga mengiringi jenazah, secara logika ya harus dengan hati yang bersih agar arwahnya tenang dan keluarga yang ditinggalkan mendapat simpati," sebutnya.




(rgr/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads