Motor Honda Scoopy dengan harga Rp 21 jutaan itu ditebus untuk memenuhi permintaan sang anak yang duduk di bangku SMK.
"Anak minta motor sudah dari tiga bulan yang lalu, saya bilang nanti kalau koinnya sudah cukup," ungkap Abdul saat dihubungi detikcom, Kamis (29/4/2021).
Sehari-hari, Abdul Wahid, berjualan makanan ringan anak-anak, berjualan bensin eceran, dan rental PS 3 di dekat tempat tinggalnya. Setiap kali ada pembeli yang membayar dengan uang koin pecahan lima ratus dan seribuan langsung disisihkan, dan dimasukkan ke dalam toples.
"Ada sepupu mengingatkan melihat anak-anak beli (jajanan) pakai koin, terus dia bilang katanya 'koin dikumpulin saja nanti buat beli motor', mulai detik itu saya kumpulin," kata Abdul.
Telaten selama empat tahun hingga akhirnya pada Kamis (29/4) ia beserta istrinya mendatangi dealer Super Honda Brebes untuk menebus Honda Scoopy dengan tunai senilai Rp 21 jutaan. Sembari membawa empat tas yang berisi uang koin pecahan Rp 500 dan Rp 1.000 yang sudah dikumpulkan, dan dihitung oleh keluarga Wahid di rumah.
"Penghitungan dari rumah, pagi saya bungkusin yang Rp 500-an, dengan jumlah Rp 250 ribu. Yang koin Rp 1.000 jumlahnya Rp 500 ribu," jelas dia.
"(Uang koin dibawa) empat tas: koper kecil, sama tas ransel tiga. Totalnya pembayaran tadi Rp 21.060.000," kata Wahid.
![]() |
Meski sedikit merepotkan karena harus menghitung kembali tumpukan koin tersebut, pihak dealer tidak mempermasalahkan. Hal ini dilakukan sebagai pelayanan bagi masyarakat yang ingin membeli motor baru, meski dengan uang pecahan kecil.
"Ya (pembayaran uang koin) harus diterima, ini salah satu pelayanan kepada konsumen," kata Lilik Prahoro, Kepala Cabang Super Honda Brebes.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar