Seorang pengendara motor menabrak pesepeda yang ingin berbelok. Kedua pihak sempat berdebat dan merasa paling benar atas insiden itu. Lalu siapa yang salah?
Kecelakaan lalu lintas bisa mengancam siapa saja. Meskipun seorang pengendara sudah sangat berhati-hati dan berusaha mematuhi aturan lalu lintas, potensi kecelakaan masih bisa terjadi akibat kecerobohan pengguna jalan lain.
Seperti video yang diunggah kanal Youtube LuckyRider 117, merekam kejadian tabrakan antara pengendara motor sport dengan seorang pengendara sepeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kronologinya, pada awalnya pesepeda itu menerobos lampu merah tanpa mengurangi laju sedikit pun. Kemudian setelah lampu hijau menyala, pengendara motor sport langsung gaspol dengan kecepatan lumayan tinggi, hingga bisa mengejar sang pesepeda.
Keduanya pun bertemu di ujung persimpangan. Pesepeda ingin berbelok ke kanan, sementara si bikers ingin berjalan lurus. Pesepeda yang ingin belok itu tidak menyadari bakal ada pemotor yang mau jalan lurus, tabrakan pun tak terhindarkan. Pesepeda terserempet, jatuh dan mengalami lecet pada bagian lengan, di lain sisi pemotor tidak sampai terjatuh dan masih bisa mengendalikan tunggangannya.
Pemotor itu pun langsung menghampiri pesepeda dan menanyakan kondisinya, apakah baik-baik saja. Namun setelah itu, dia langsung meluapkan marah dan menganggap si pesepeda telah melanggar dua hal sekaligus. Pertama menyerobot lampu merah, kedua tidak berjalan di jalurnya.
Jika dilihat dalam video berdurasi 2 menit 27 detik itu, sang pesepeda memang tampak keluar jalur dan berkendara terlalu ke tengah jalan. Ketika ingin berbelok ke kanan jalan, dia pun tidak melihat kondisi di belakangnya dan cenderung melakukan manuver secara tiba-tiba, hingga akhirnya menabrak pemotor yang datang dari arah belakang.
Sementara dari kaca mata pesepeda, menganggap kecelakaan itu terjadi sebab pengendara sepeda motor yang mengemudi secara arogan. Harusnya saat melewati persimpangan jalan, pengendara motor itu wajib mengurangi laju kendaraannya.
Tapi yang dilakukan justru sebaliknya, pemotor tidak mengurangi laju kendaraannya dan berusaha mendahului si pesepeda, tanpa mengetahui akan ke manakah pesepeda itu mengarah.
Bagaimana jika dilihat dari kaca mata safety riding? Dijelaskan Praktisi Safety/Defensive Driving, Andry Berlianto, pesepeda memang jelas-jelas tidak mematuhi aturan lalu lintas karena sempat melanggar lampu merah. Secara konsep semua pengguna jalan wajib menaati peraturan lalu lintas yang ada.
"Di sisi lain, pemotor juga tampaknya terlalu cepat di persimpangan dan mengambil lajur paling kanan, padahal ia hendak lurus, entah serempetan itu sedikit disengaja atau tidak," ujar Andry, kepada detikOto, Minggu (15/11/2020).
Dari kejadian tersebut, kita bisa mengambil pelajaran, yakni harus selalu siap untuk patuh pada rambu-rambu lalu lintas yang ada, juga memperhatikan lajur jalan dan petunjuk-petunjuknya.
"Jangan lupa juga untuk memperlambat kecepatan setiap ingin masuk ke persimpangan. Pandangan jauh ke depan untuk membaca potensi bahaya yang ada dan mengambil antisipasi untuk menghindari kecelakaan," tukas Andry.
(lua/riar)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP