Sebuah insiden kecelakaan antar pengendara motor terjadi di persimpangan jalan utama dan gang. Video kecelakaan yang diunggah oleh akun Instagram @PLGLIPP, memperlihatkan pengendara Yamaha Nmax dan Honda Vario saling bertabrakan dengan cukup kencang.
Kronologinya jelas, pengendara Vario yang seorang perempuan tampak mengendarai motornya dengan cukup kencang untuk ukuran jalan kecil. Ia tidak melakukan pengereman untuk mengurangi laju kendaraannya. Padahal di depannya ada gang.
Sementara laki-laki yang menggunakan Nmax, juga tidak terlihat mengurangi laju kendaraannya. Dia tampak keluar gang tanpa melihat lebih dulu, apakah ada kendaraan lain yang sedang melaju. Untungnya kedua pengendara motor tersebut tidak mengalami luka parah, mengingat mereka tidak menggunakan perlengkapan safety standar seperti helm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu sebenarnya siapakah yang patut disalahkan atas insiden kecelakaan itu?
Dijelaskan Praktisi Defensive/Safety Driving Andry Berlianto, pada dasarnya dalam setiap kecelakaan tidak ada pihak benar atau salah, karena mereka yang terlibat awalnya wajib melakukan tindakan preventif terhadap potensi terjadinya kecelakaan.
"Jika dilihat kronologinya, motor pertama (motor Vario yang dikendarai emak-emak) saat melihat jalan terhalang, wajib mengurangi kecepatan dan membunyikan komunikasi via klakson sebagai penanda ada kendaraan yang akan lewat," kata Andry, kepada detikOto, Senin (3/8/2020).
"Sementara untuk motor kedua (motor Nmax yang dikendarai bapak-bapak) juga sama, wajib mengurangi kecepatan dan membunyikan klakson," sambung Andry.
Lanjut Andry menjelaskan, untuk mengantisipasi situasi tak terduga harusnya pengendara Nmax tersebut berhenti dan melongok atau melihat sejenak apakah ada kendaraan lain yang akan lewat di jalan utama.
"Jalan utama tengah dilewati emak-emak dan jalan gang lebih kecil yang dilewati bapak-bapak. Jadi sebenarnya tidak ada benar salah, karena dua-duanya rugi," jelas Andry.
"Untuk kecelakaan yang bersifat fatal, penentuan benar salah harus lewat skema lain seperti kronologi, reka ulang hingga jalur sidang yang melibatkan pihak berwajib. Untuk skala kecil, tanggung jawab pengendara untuk tidak terlibat dalam kecelakaan yaitu dengan mengedepankan sikap preventif atau antisipatif," tukasnya.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis