Bakal Banyak Motor Berubah Fungsi, Tidak Hanya Bawa Penumpang

Bakal Banyak Motor Berubah Fungsi, Tidak Hanya Bawa Penumpang

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 30 Jul 2020 07:40 WIB
Ada-ada saja aktivitas para pengendara yang melintas di jalan. Mulai dari pengendara motor yang membawa kambing hingga mobil dengan muatan berlebih.
Ilustrasi motor bawa kambing Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Idul Adha tahun ini sudah di depan mata dan akan berlangsung Jumat (31/7/2020). Biasanya saat Idul Adha bakal ada satu fenomena unik yang selalu terjadi di jalanan, yaitu banyak pengendara motor yang tidak membawa penumpang melainkan membawa kambing.

Satu sisi motor memang kerap menjadi pahlawan karena bisa mengantarkan hewan kurban ke lokasi pemotongan. Meski demikian, jika pengendara nekat membawa hewan kurban seperti kambing menggunakan sepeda motor bisa menjadi penyebab kecelakaan.

"Ini merupakan salah satu fenomena unik di Indonesia dan negara-negara berkembang. Inikan kendaraan pribadi, dalam undang-undang sudah diatur motor itu bukan alat transportasi barang melainkan untuk personal," ujar Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada-ada saja aktivitas para pengendara yang melintas di jalan. Mulai dari pengendara motor yang membawa kambing hingga mobil dengan muatan berlebih.Ada-ada saja aktivitas para pengendara yang melintas di jalan. Mulai dari pengendara motor yang membawa kambing hingga mobil dengan muatan berlebih. Foto: Rachman Haryanto

ADVERTISEMENT

"Tapi memang banyak yang salah kaprah, apalagi kalau mudik bawa barang berlebihan, atau saat Idul Adha itu bawa kambing. Bahkan di daerah juga ada motor membawa balok kayu itu beratnya sampai setengah kuintal. Sebenarnya ini sangat berbahaya," Jusri menambahkan.

Jusri sangat menyayangkan fenomena ini. Namun mau dikata apa, karena banyak masyarakat lebih mementingkan hasil ketimbang nyawa.

"Ini ciri khas negara berkembang infrastruktur belum memadai sepeda motor kerap berubah fungsi itu terlihat sering kali. Ini bisa menjadi hal biasa, fenomena unik ini dijual ke negara-negara maju sebagai objek wisata dan itu keren (kerap di foto sama wisatawan karena merasa takjub). Tapi di satu sisi sangat memprihatinkan,"Jusri menambahkan.




(lth/din)

Hide Ads