Seperti yang disampaikan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu. Jusri menegaskan seharusnya pelanggaran lalu lintas di jalanan tidak dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jusri mengatakan pengendara yang buruk bisa menjadi contoh yang tidak baik untuk generasi penerus.
"Kalau dari kaca mata safety ini perilaku yang tidak aman. yang harusnya tidak kita lakukan. Dan ini akan dilakukan anak-anak kita, nanti akan ditiru. Selain itu melanggar aturan lalu lintas ini tidak bermoral, dan akhirnya anak-anak di bawah umur melihat ini akan menjadikan situasi ini jadi pelajaran untuk mereka nanti," kata Jusri.
"Kalau di luar negeri ini (para pelanggar lalu lintas-Red) sudah masuk sel (penjara-Red) semua. Karena ini yang melakukan pelanggaran secara massal ini petugas yang bisa di demo (karena tidak terima kalau ditilang," katannya.
"Pemerintah sudah berusaha menegakkan hukum, selain itu banyak yang meninggal karena pelanggaran lalu lintas, ada yang sudah dihukum (tilang-Red), tapi ini tidak menjadi contoh juga bagi mereka (para pelanggar lalu lintas-Red). Kalau sopir Transjakarta tidak mundur ini sudah hancur. Saya sedikit kecewa sekali, pengendara tidak pernah belajar dari contoh yang ada. Apakah harus mereka menjadi korban kakinya patah, dan lain-lain terlebih dahulu baru mereka kapok. saya sangat perihatin," ujar jusri.
(lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?