Pengendara mobil LCGC (low cost green car) kerap dapat stigma negatif. Mereka mendapatkam cap seperti itu lantaran dianggap sering bikin jengkel di jalan raya dengan gaya mengemudi ugal-ugalan dan tidak bertanggung jawab. Seperti apa tanggapan komunitas mobil LCGC, Calya Sigra Club (Calsic)?
Menurut Ketua Umum Calsic, Ryan Cayo, sebenarnya tidak semua pengguna mobil LCGG Toyota Calya dan Daihatsu Sigra berperilaku ugal-ugalan di jalan raya. Calsic pun selalu berupaya melakukan edukasi kepada para member, bagaimana cara berkendara yang baik di jalan raya.
"Ada beberapa akun medsos yang nge-tag (komunitas) Calya Sigra. Maka kita hadir untuk selalu mengedukasi, semoga ini bisa dipatuhi oleh seluruh lapisan para pengguna Calya Sigra, tidak hanya di komunitas kita. Kalau di komunitas itu kan enak menggerakkannya, cuma kalau orang lain (di luar komunitas) itu agak sulit," terang Cayo kepada wartawan di arena GIIAS 2024, ICE-BSD City, Tangerang, Kamis (25/7/2024).
"Kami pun sebagai pengguna Calya Sigra tidak mau digeneralisasi (cap buruk) seperti itu. Maka selalu kita ajak masyarakat, terutama pengguna mobil pertama, jangan ugal-ugalan di jalan, belok semaunya, ngerem semaunya. Ini kadang kita juga selalu geregetan," tambah Cayo.
Di samping itu, komunitas Calsic selalu berupaya menjaga para membernya agar selalu berkendara aman dan nyaman di jalan raya. "Cuma kalau misalnya kami kecolongan, ini di luar kontrol juga, yang di mana (mungkin) member ini sedang ada masalah, lagi buru-buru, atau lainnya. Ini kita juga mengimbau bahwa defense dan safety driving penting. Mau apapun mobilnya, itu kan dibeli dari uang kita sendiri, jangan sampai kita belinya susah malah membahayakan orang laon malah tambah biaya," jelas Cayo.
"Tapi yang jelas, tindakan pencegahan dan penindakan selalu kita lakukan," katanya lagi.
Cayo menambahkan, komunitas Calsic juga rutin mengadakan kegiatan seminar denga para pakar safety driving. Dari situ, member Calsic mendapatkan edukasi soal skill dan attitude berkendara.
Simak Video "Catat! Tugas Polantas Tidak Hanya Sebatas Menilang Lho"
(lua/din)