Nggak Ada Takutnya, Pemotor Ditegur Polisi Gegara Lawan Arah Malah Ngeyel

Nggak Ada Takutnya, Pemotor Ditegur Polisi Gegara Lawan Arah Malah Ngeyel

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 01 Mar 2024 18:10 WIB
Meski berbahaya,  para pengguna sepeda motor berkendara melawan arah di Cinangka, Jalan Raya Parung, Depok, Jawa Barat, Sabtu (4/9/2021). Aksi nekat ini dilakukan karena macetnya jalanan.
Pemotor lawan arah (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Kelakuan pengendara sepeda motor yang melawan arus bikin jengkel. Bukan cuma membahayakan diri sendiri, pengendara motor yang lawan arus kerap membahayakan pengguna jalan lain. Pemotor ini malah semakin ngeyel saat ditegur polisi.

Pengendara sepeda motor Honda PCX merah ini nggak ada takutnya. Bapak-bapak pemotor PCX tanpa pelat nomor itu ngotot tetap ingin lawan arah meski sudah ditegur polisi.

Peristiwa itu diunggah di akun Instagram Brigadir Kepala (Bripka) Abster Matthew Wongkar. Bripka Abster menegur para pengendara motor yang melawan arah. Namun, ada satu pengendara motor yang ngeyel tetap ingin lawan arah. Pengendara motor PCX itu beralasan buru-buru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dengan tegas Bripka Abster memaksa para pengendara motor untuk putar balik ke jalan yang benar. Akhirnya, para pengendara motor mengikuti arahan polisi untuk putar balik ke arah yang benar.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]

Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan pemotor yang melawan arah menjadi kebiasaan yang sering dilakukan karena ada pembiaran. Pada akhirnya, timbul efek bola salju negatif.

"Kita tahu kondisi lalu lintas di Indonesia rata-rata macet. Tapi itulah risiko, karena dalam berlalu lintas ada risiko, ada aturan, ada komitmen yang harus ditaati demi kebersamaan menjaga keselamatan dan ketertiban," kata Sony kepada detikOto, Jumat (1/3/2024).

Pemotor yang ngeyel tetap ingin lawan arah meski sudah ditegur polisi ini beralasan buru-buru. Menurut Sony, buru-buru bukanlah alasan untuk mengabaikan keselamatan.

"Jangan pernah melakukan pelanggaran sekecil apa pun. Karena ketika itu dilakukan, maka akan menjadi kebiasaan. Artinya akan ada pelanggaran berikutnya di kemudian hari. Bahkan akibat pelanggaran tersebut pengendara menciptakan ketidaktertiban yang diikuti oleh pengendara lain," sebut Sony.

"Melanggar mungkin sedikit, mungkin dekat, bahkan mungkin menurutnya nggak berat. Tapi coba berpikir keselamatan untuk orang lain dan efek jelek buat yang mengikuti," pungkas Sony.




(rgr/dry)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads