Catat! Motor Nekat Masuk JLNT Casablanca dan Lawan Arah Bisa 'Bikin Miskin'

Catat! Motor Nekat Masuk JLNT Casablanca dan Lawan Arah Bisa 'Bikin Miskin'

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 20 Feb 2024 13:34 WIB
Pemotor bandel menerobos JLNT Casablanca, Jakarta, Jumat (14/7/2023).
Pemotor bandel menerobos JLNT Casablanca. Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Kecelakaan maut kembali terjadi di Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta. Pengendara motor yang melawan arah di JLNT Casablanca tewas setelah terlibat kecelakaan dengan mobil Fortuner.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (18/2/2024). Dalam video yang beredar seperti dilihat detikcom, terlihat korban sudah tergeletak tak bernyawa di JLNT Casablanca. Tampak juga kendaraan roda dua milik korban yang hancur.

Kasie Laka Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Diella Kartika Artha mengatakan saat itu korban MAI dan rekannya, F, nekat melawan arah di JLNT Casablanca untuk menghindari petugas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kendaraan sepeda motor yang dikemudikan oleh Saudara F dan kendaraan sepeda motor yang dikemudikan oleh Saudara MAI melaju dari arah timur menuju barat di Jalan Layang Non-Tol Casablanca (Kampung Melayu-Tanah Abang) wilayah Jakarta Selatan," kata Diella dalam keterangannya, dikutip detikNews.

"Karena pada saat kejadian sedang ada giat patroli rutin yang dilakukan oleh Satlantas Polres Jaksel untuk antisipasi balapan liar dan lain-lain," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Praktisi keselamatan berkendara yang juga founder dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menegaskan, seharusnya pengendara motor tidak mengambil jalan pintas dengan masuk JLNT Casablanca apalagi lawan arah. Sebab, di JLNT Casablanca sudah ada rambu larangan masuk bagi pengendara sepeda motor.

"Peraturan itu bukan ada atau tidak ada polisi. Peraturan itu demi keselamatan, kenyamanan pengguna jalan. Polisi melakukan penindakan penegakan hukum itu tidak bisa menempatkan di seluruh setiap rambu-rambu lalu lintas," ujar Jusri kepada detikOto, Senin (19/2/2024).

Jusri mengatakan, kalau pengendara motor nekat masuk JLNT Casablanca apalagi sampai melawan arus seperti kejadian ini, efeknya akan ke mana-mana. Bahkan bisa menimbulkan kemiskinan.

"Ini harusnya menjadi pembelajaran buat masyarakat pengendara sepeda motor. Jangan mengambil shortcut hanya untuk kemudahan dan kenyamanan sementara. Penderitaan yang terjadi bukan hanya kepada korban, tapi juga penderitaan ini kepada keluarga korban. Karena kecelakaan ini merupakan kemiskinan," ujarnya.

"Ini yang harus dijadikan catatan oleh pengendara sepeda motor. Mungkin oke cuma luka aja atau apa. Ingat kalau tewas kalau fatal, itu impact-nya adalah ke keluarga. Apalagi kalau dia kepala keluarga, tulang punggung keluarga, atau penyokong ekonomi dalam keluarganya. Ini kan mata rantai dari cita-cita keluarga terganggu, mungkin terputus," jelas Jusri.

Pernyataan Jusri soal kecelakaan menimbulkan kemiskinan bukan isapan jempol. Banyak ahli bahkan data survei menyebut kecelakaan bikin miskin.

Beberapa waktu lalu, Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono mengatakan pria usia produktif banyak yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Mencapai 66,5 persen pria usia produktif jadi korban kecelakaan.

"Kami telah melakukan survei bahwa lebih dari 50 persen dari mereka yang terkena dampak kecelakaan ini menghadapi kemiskinan karena tulang punggung keluarga tidak lagi mampu memberikan dukungan ekonomi," ujar Rivan pada Oktober lalu.

Berdasarkan data Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), pada tahun 2020 terdapat 100.028 kecelakaan dengan 23.529 korban meninggal, 10.751 korban luka berat, dan 10.553 korban luka ringan. Pada tahun 2021, angka kecelakaan dan korban meninggal lebih tinggi lagi, yaitu 103.645 kecelakaan dengan 25.266 korban meninggal, 10.553 korban luka berat, dan 117.913 korban luka ringan. Sedangkan pada tahun 2022, jumlah kecelakaan lalu lintas mencapai 230.965 kasus dengan 29.378 korban meninggal dan 249.143 korban luka-luka.




(rgr/din)

Hide Ads