Berkendara harus selalu mengedepankan etika. Begitu juga saat tengah mengantre di SPBU, antrelah sesuai jalur dan hindari untuk menyerobot.
Masih ada pengendara tak sabaran kalau bicara antre. Contohnya saat harus mengantre di SPBU saat mengisi BBM. Sudah beberapa kali kejadian ada pengendara yang melakukan aksi menyerobot saat berada di SPBU. Padahal antre jelas tidak sulit, hanya dibutuhkan kesabaran. Toh mengantre di SPBU juga tidak lama.
Hindari untuk menyerobot karena bisa menimbulkan reaksi dari pengendara lainnya. Misalnya seperti yang dilakukan pengendara Fortuner saat mengantre di SPBU satu ini. Dinarasikan dalam video yang beredar di sosial media, Fortuner itu ogah antre dan menyerobot dari sisi samping.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mobil elit antri sulit. Enak betul orang berduit," begitu tulis keterangan di video.
Tidak dijelaskan dengan detail soal lokasi maupun kronologi dari kejadian itu. Namun kalau melihat dari video berdurasi 52 detik, ada sekitar delapan kendaraan mengantre solar. Sementara di sisi kanan ada tempat pengisian Dexlite tengah kosong. Yang jelas, petugas pom bensin berseragam hitam putih justru mempersilakan kendaraan yang diduga menyerobot itu untuk mengisi BBM lebih dulu. Sontak pengendara lain yang sudah mengantre membunyikan klakson panjang seolah menandakan protes.
Terkait aksi itu, praktisi keselamatan berkendara dan Instruktur Senior Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menyerobot antrean di SPBU sebenarnya sah dilakukan dengan catatan hanya kendaraan tertentu yang sifatnya memang darurat.
"Dalam kondisi urgent bisa aja kendaraan nyerobot dan minta izin tapi itupun hanya kendaraan pemadam kebakaran, ambulans, patroli," terang Sony.
Pada kenyataannya dari beberapa kejadian kendaraan menyerobot justru dilakukan mobil pribadi berpelat hitam. Umumnya pelaku menggunakan mobil bongsor sekelas Toyota Fortuner ataupun Pajero Sport. Ya, pengendara SUV bongsor itu kerap kali dicap arogan karena aksi tak sabarannya. Menurut Sony, ada beberapa hal yang mendasari perilaku buruk itu salah satunya karena tidak memiliki adab.
"Nah ini masalah kurang empati terhadap mereka-mereka yang sudah lama antre. Hal ini diakibatkan oleh rendahnya adab yang tidak pernah dibangun sejak dini, jelas! Sehingga tidak kenal aturan, tidak mau antre dan tidak pernah berfikir positif. Kalau bangku sekolah mengajarkan adab yang benar pasti penerapannya di tempat umum yaitu jalan raya," terang Sony.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah