Sebuah mobil Luxio tertabrak Kereta Api Dhoho di Dusun Gondekan, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (29/7). Peristiwa tabrakan ini terjadi di perlintasan tanpa palang pintu.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang Ipda Anang Setiyanto mengatakan, Luxio dikemudikan Wahyu Kuswoyo (45), warga Sidoarjo. Minibus warna silver ini mengangkut 7 penumpang dan 1 sopir.
"Rombongan yang diperkirakan satu keluarga," kata Anang kepada wartawan di RSUD Jombang, Minggu (30/7/2023), seperti dilansir dari detikJatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga total terdapat 8 orang di dalam Luxio bernopol L 1009 XD ini. Menurut Anang, kedelapan orang itu menjadi korban dalam kecelakaan ini. 6 di antaranya dinyatakan tewas. Semua korban telah dievakuasi ke RSUD Jombang.
"Untuk sementara hasil identifikasi kami ada 8 korban, 6 korban dinyatakan meninggal, yang 2 dirawat intensif di RSUD Jombang," jelasnya.
Kecelakaan maut yang terjadi pada Sabtu (29/7/2023) sekitar pukul 23.15 WIB. Mobil Luxio nopol L 1009 XD tertabrak KA Dhoho ketika menyeberang perlintasan tanpa palang pintu Dusun Gondekan. Warga sekitar sudah meneriaki sopir karena KA akan melintas.
Sopir minibus warna silver itu diduga tidak mendengar peringatan dari warga. Sehingga ia tak menyadari datangnya KA dari timur ke barat atau dari arah Mojokerto menuju Kertosono. Mobil Luxio sempat terseret KA sampai nyemplung ke sawah sekitar 100 meter dari perlintasan.
"Mobil dalam perjalanan dari utara ke selatan melewati rel KA tanpa palang pintu. Kurang memperhatikan situasi dari arah timur. Sehingga KA dari timur ke barat menabrak rombongan tersebut," ungkap Anang.
Luxio sempat terseret sekitar 100 meter dari perlintasan tanpa palang pintu Dusun Gondekan. Minibus warga silver itu rusak parah hingga nyaris tak berbentuk.
Pelajaran saat melintasi perlintasan KA
Menurut praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, banyak yang belum waspada saat melintasi rel kereta api.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, berhenti sesaat setidaknya tiga meter sebelum rel baik ada ataupun tidak ada palang pintu. Sebab, kebiasaan banyak pengendara selalu terobos perlintasan, bahkan ketika palang pintu sudah ditutup.
"Perhatikan ada atau tidaknya kereta. Menoleh, mendengarkan, dan memastikan aman sebelum melintas," ucapnya.
Selanjutnya, perhatikan kondisi lintasan rel dengan permukaan, apakah diagonal, selevel, berlubang, licin atau bahkan menanjak. Hal tersebut, kata Sony, menjadi handicap ketika harus melintas.
"Setelah semua perhitungan matang, segera melintas pakai momentum dengan gigi rendah supaya ada daya dorong untuk menghindari stuck di tengah rel. Ingat, melintas rel dengan hati-hati di sini maksudnya bukan pelan-pelan, tapi dengan perhitungan," ujarnya.
Jika stuck di tengah rel dan mesin tiba-tiba mati, jangan panik dan segera lepas sabuk pengaman. Setelah itu, perhatikan adanya tanda-tanda kedatangan kereta api. Coba hidupkan mesin dengan memancing, caranya membunyikan klakson panjang.
"Hal ini untuk memancing mesin agar mudah hidup saat disterter dan menetralisir akibat medan magnet. Nggak selalu berhasil dan hanya salah satu upaya, karena tergantung kondisi accu, mesin yang prima dan tidak adanya kebocoran kelistrikan," ungkapnya.
(riar/lua)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah