Era digitalisasi dewasa ini memang memudahkan kita dalam segala hal. Termasuk untuk berpergian, hanya tinggal pesan melalui aplikasi maka akan ada kendaraan yang datang mengantar ke tempat tujuan. Meski begitu, yang namanya sistem kesalahan mungkin saja terjadi. Hal ini tidak jarang menimbulkan kesalahpahaman antara sopir dan penumpang.
Seperti keluhan yang diutarakan salah satu sopir taksi online yang menyuarakan kekesalannya karena dianggap salah oleh sistem. Padahal ia merasa tidak melakukan kesalahan tersebut. Ia kemudian mengirimkan surat terbuka kepada pihak Grab Indonesia.
"Inilah risiko kami, kalau pengantaran tidak sesuai tujuan atau melebihi tujuan, kami yang disalahkan tapi penumpang dan server tidak mau tahu apa yang terjadi di lapangan. Ini saya info kan supaya penumpang-penumpang paham, jangan selalu ngomong, ah yang kemarin bisa kok," tulis sopir tersebut dalam akun miliknya.
Tidak sampai di situ, dirinya juga mengeluhkan akan petugas yang menerima keluhan dirinya, yang dinilai kurang melayani.
"Surat terbuka untuk taksi online GR Indonesia (Grab Indonesia). GR Indonesia yang terhormat, saya sangat kecewa terhadap kalian hari ini, kalian memperlakukan saya tidak adil hari ini. Saya menerima orderan (pesanan) pertama dari Gading Serpong ke Parahiang Karawaci, begitu saya pick up (ambil ) itu orderan, saya putar balik lampu merah UMN, tiba-tiba penumpang meminta diantar saja ke RS Bethsaida tidak jadi ke Karawaci," penjelasan dirinya.
"Karena itu, perjalanannya baru mulai dan tujuannya juga di sekitaran situ, saya tidak menyarankan penumpangnya tidak mengganti tujuan, karena tidak masuk akal ganti tujuan menurut saya. Tetapi penumpang itu bilang tidak jadi antar saya ke Karawaci antar saja saya ke Bethsaida. Setelah saya antar ke RS, saya numpang toilet dl, saya penasaran kenapa ini orderan tidak masuk-masuk. Dapatlah saya notif dari sistem, bahwa mitra pengemudi yang terhormat anda terdeteksi menyelesaikan perjalanan tanpa mencapai tujuan pesanan anda. Karena itu Anda tidak akan mendapat pekerjaan selama 120 menit berikutnya," dirinya menambahkan.
Sopir ini pun mengutarakan kekesalan atas kesalahan sistem di aplikasi Grab Indonesia.
"Kenapa saya yang kalian hukum? Bobrok sekali sistemnya, kalian bisa telepon itu penumpang, saya bawa penumpang beneran atau bawa angin? atau orderan fiktif? Dalam notif itu saya disuruh datang saya ke GDC, untuk klarifikasi, saya datang ke sana untuk klarifikasi tapi tidak dapat solusi apapun. Sama seperti notif, setelah saya klarifikasi saya tanya, saya dapat apa. Kata petugas saya tetap menunggu 120 menit lagi untuk dapat orderan, jadi percuma dong saya ke GDC, mending saya nunggu saja," penjelasan sopir taksi online dengan nada kecewa.
"Di sinilah sistem, sistem ini perlu diperbaiki. kalian jangan tajam ke driver saja. Kalian bisa langsung selidiki dengan menelepon itu penumpang, bener gak bapak minta diturunkan di sini atau ini orderan fiktif? jangan driver kalian yang kalian salahkan, paham? tolonglah bikinlah aturan yang bener, jangan cuma baca GPS-GPS-GPS," kata dirinya.
Video itu kini sudah tidak tersedia. Grab pun buka suara soal kejadian tersebut. Menurut Grab, pihaknya telah menjelaskan kepada mitra driver terkait permasalahan itu.
"Terkait video yang beredar di media sosial mengenai keluhan salah seorang Mitra Pengemudi GrabCar. Kami telah menghubungi Mitra Pengemudi dan memberikan penjelasan ulang terkait perubahan lokasi tujuan perjalanan," ucap Head, Corporate & Policy Communications, Grab Indonesia, Dewi Nuraini.
Dewi juga menjelaskan ketika Mitra Pengemudi mendapat permintaan dari penumpang untuk mengubah lokasi tujuan perjalanan, Mitra Pengemudi perlu mengarahkan penumpang untuk mengubah titik lokasi pada aplikasi Grab.
"Penumpang dapat mengubah lokasi tujuan dengan langkah-langkah berikut: Pertama, tekan lokasi tujuan di aplikasi Grab, Kedua, ketik tujuan yang baru dan penumpang akan melihat tarif yang diperbarui. Ketiga, Penumpang konfirmasi perubahan dan Mitra Pengemudi akan mengantar ke tujuan yang baru," Dewi menambahkan.
@ernakyonare #takdapatsolusi ♬ suara asli - ERNAkyonare
Simak Video "Grab Indonesia Tambah Armada 1.000 Mobil Listrik"
(lth/dry)