Kejadian Honda HR-V yang nyasar masuk hutan tanpa jejak bikin penasaran. Sebab jalur yang dilewati dianggap sulit buat mobil, apalagi tidak ditemukan jejak ban. Di balik kejadian tersebut ternyata bisa dijelaskan secara logika.
Menurut Sony Susmana, Senior Instructor Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana penyebab mobil masuk hutan tanpa jejak bisa disebabkan beberapa faktor.
"Mungkin sekali (tidak meninggalkan jejak) misalkan tersapu hujan atau tanahnya relatif keras," terang Sony saat dihubungi detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan kali pertama kendaraan bermotor nyasar masuk hutan. Beberapa tahun ke belakang sempat kejadian bus mengalami kejadian serupa.
"Saya ambil contoh kasus terjadi tiga tahun yang lalu, mobil bus yang tiba-tiba katanya ada di tengah hutan, nggak ada jejaknya segala macam. Ternyata setelah ditelusuri ada jejaknya tapi memang karena tanahnya relatif keras dia tidak terbaca," ungkapnya.
Usut punya usut pengemudi melenceng jauh dari arah yang seharusnya dilalui. Kasi Humas Polresta Pati AKP Pujiati membenarkan adanya mobil nyasar di tengah hutan Tambakromo. Dia menyebut mobil nyasar karena mengikuti aplikasi Google Maps.
"Sebab mobil nyasar ialah tak mengetahui medan tersebut mengikuti Google Maps sehingga salah menentukan arah tujuan," ujarnya.
Sony Susmana mengatakan saat pengemudi memasuki daerah yang masih asing atau belum mengenal rute jalan, jangan hanya mengandalkan GPS sepenuhnya.
Hal pertama, bertanya kepada warga sekitar. Paling tidak mereka ini adalah orang-orang yang lebih paham daerah tersebut, Masalah tersasar juga bisa disebabkan pencitraan dari satelit yang mungkin belum di-update.
Belum lagi perihal sinyal di suatu daerah yang belum tentu mendukung untuk mengakses GPS. Hal ini juga bisa berpotensi mencari jalan lebih lama. Dia menyarankan, membaca aplikasi GPS tidak hanya berdasarkan arah yang terdekat. Pengemudi juga sebaiknya memilih rute teraman, bukan hanya terdekat atau tercepat.
"Artinya ketika lingkungan, daerah memberikan tanda-tanda yang sudah tidak sesuai dengan tujuannnya, segera berhenti dan check lagi. Jangan ragu-ragu untuk bertanya," ujar Sony.
Tak kalah penting, rencanakan perjalanan dengan matang, khususnya hindari perjalanan di malam hari jika belum pernah menguasai rute, khususnya melewati daerah baru yang jauh dari pemukiman.
"Untuk daerah-daerah yang tujuannya tidak diketahui sebelumnya, hindari perjalanan malam hari, selain berpotensi sepi juga rawan kejahatan," ungkap Sony.
"GPS sebagai alat pemandu hanya 50%, sisanya pergunakan nalar dalam menentukan arahnya. Biasakan seperti itu untuk menghindari kesasar," imbuhnya.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK