Putri Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Nurul Ilham Anwar, membagikan momen dirinya menghadapi pengendara lane hogger. Dia mengaku ngeri menghadapi pengendara yang melaju lambat di lajur cepat tersebut.
Nurul membagikan momen itu di akun Twitter-nya. Menurutnya, mobil di depannya itu sering menginjak rem di jalur tercepat di jalan tol.
"Saya biasanya tidak mem-posting hal-hal ini tetapi saya diintimidasi di jalan hari ini. ☹️Mobil ini terus menginjak rem di jalur tercepat," ujarnya di Twiter, kemarin.
I don't usually post these things but I was bullied on the road today. ☹️This car kept on pressing the brakes on the fastest lane. Super dangerous and I had my 2 year old with me. Was there for a good 1 minute before she (yes, she) changed to the next lane. pic.twitter.com/dBFli21eHU
— Nurul Ilham Anwar (@eelhumm) January 20, 2023
Dia menyebut, aksi pengendara lane hogger itu sangat berbahaya. Apalagi saat itu Jurul bersama anaknya yang berumur 2 tahun.
"Sangat berbahaya dan saya membawa anak saya yang berumur 2 tahun. Berada di sana selama 1 menit sebelum dia (ya, dia/seorang perempuan) pindah ke lajur sebelahnya," sebutnya.
"Pertama kali melihat mobil ini di dekat gerbang tol ketika dia membunyikan klakson ke arah saya karena akan menuju jalur Touch N Go (lajur gerbang tol). Saya telah memberi sein untuk pergi ke kiri, tetapi saya tidak melihat ada sinyal bahwa dia akan pergi ke kanan (menuju jalur Smart Tag). Mungkin dia marah tentang itu," ucapnya.
Aksi lane hogger ini terbilang berbahaya. Menurut Pemerhati Transportasi dan Hukum, Budiyanto, lajur kanan hanya diperuntukkan menyalip kendaraan lain. Setelah berhasil mendahului maka seharusnya pindah ke lajur sebelah kiri jika sudah kosong alias tidak ada kendaraan lain.
"Lane hogger mendiskripsikan kondisi di mana pengemudi berjalan statis di lajur kanan padahal di depannya kosong, perilaku pengemudi yang salah melanggar hukum, dan berpotensi terjadinya laka lantas beruntun," kata Budiyanto beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, aksi lane hogger bisa memantik emosi pengemudi lain. Kecelakaan beruntun juga berpotensi terjadi jika pengemudi melakukan lane hogger.
"Mengambil lajur kanan secara konstan, dan tidak memberikan ruang kendaraan lain untuk mendahului dapat menimbulkan emosi pengemudi yang lain, membuka ruang pengemudi lain untuk menyalip dari kiri kemudian dibalas dengan langsung memotong ke kanan yang dapat berakibat terjadi pengeremen mendadak dan sangat berpotensi menimbulkan benturan kendaraan di belakangnya karena kurang konsentrasi, kurang antisipatif karena jarak aman yang tidak memadai, dan ini akan dapat disusul kendaraan di belakangnya mengalami hal serupa akhirnya terjadi tabrakan beruntun," jelas Mantan Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya ini.
Simak Video "Catat! Tugas Polantas Tidak Hanya Sebatas Menilang Lho"
(rgr/riar)