Toyota Kijang sudah hadir lebih dari 40 tahun di Indonesia. Namun, tidak semua masyarakat bahkan pengguna mobilnya tahu makna pemberian nama 'Kijang' pada kendaraan tersebut.
Toyota Kijang sendiri pertama kali diluncurkan pada tahun 1977 silam. Sampai saat ini, Kijang menjadi salah satu mobil keluarga paling laris dan menjadi incaran banyak masyarakat di Indonesia.
Awal kehadiran di Indonesia, Toyota mengusung Kijang sebagai Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KBNS) atau disebut Basic Utility Vehicle (BUV). Namun seiring perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat, Kijang berubah menjadi sebuah mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) dengan kelas medium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, kenapa Toyota memilih nama Kijang? Ternyata ada sedikit cerita dibalik nama pemilihan ini.
Sebelum hadir di Indonesia, Toyota terlebih dahulu menentukan nama yang cocok untuk kendaraan tersebut. Akhirnya, Toyota mengadakan sayembara saat menggelar konferensi internal pertemuan dengan para distributor produk Toyota.
![]() |
Dalam konferensi tersebut, ada dua opsi nama yang dapat dipilih, yaitu kancil dan kijang. Namun, nama "kancil" memiliki konotasi negatif, hal ini mengacu pada salah satu lagu anak-anak berjudul "Si Kancil Nakal" yang diciptakan oleh Ibu Soed.
Bagi kamu detikers yang pernah mendengar lagu tersebut, pasti sudah mendengar lirik "Si kancil anak nakal, suka mencuri timun", nah lirik tersebut yang membuat Toyota mengurungkan niatnya menggunakan nama hewan tersebut.
Pada akhirnya, Kijang dipilih sebagai nama produk Toyota dan ternyata meraih kesuksesan sampai saat ini.
Hal tersebut juga pernah disampaikan oleh mantan Presiden Direktur PT TAM, Johnny Dharmawan. Dirinya mengatakan hal senada jika awalnya ada dua opsi untuk nama produk dari Toyota tersebut.
"Sebenarnya dulu ada dua opsi nama produk ini, yaitu kancil atau kijang. Namun, karena di Indonesia kancil memiliki konotasi negatif, maka akhirnya dipilih nama Kijang," kata Johnny Dharmawan.
Jusuf Kalla, yang saat itu menjabat sebagai CEO dari NV Hadji Kalla, ikut andil dalam memilih nama Kijang. Jusuf Kalla punya kapasitas sebagai salah satu pemilik perusahaan distributor ternama kendaraan Toyota di Indonesia.
![]() |
Sejak pertama kali meluncur hingga saat ini, Kijang sudah mengalami evolusi sebanyak enam generasi. Kesuksesan Toyota Kijang memberikan dampak dengan hadirnya sejumlah mobil buatan produsen lain yang berusaha menandingi kendaraan Kijang.
Toyota Kijang tidak hanya dijual di Indonesia, namun juga memiliki versi internasional dalam berbagai nama tapi masih dengan bentuk yang serupa.
Seperti di Malaysia dengan nama Toyota Unser, Filipina dengan nama Toyota Tamaraw dan Revo, Taiwan dan Vietnam dengan nama Toyota Zace, India dengan nama Toyota Qualis, serta Afrika Selatan dengan nama Toyota Stallion dan Toyota Condor.
Sedikit informasi, nama Kancil akhirnya digunakan oleh produsen otomotif asal Malaysia, Perodua. Sejak diluncurkan pada 1994, Perodua Kancil berhasil menjadi mobil paling laris di Malaysia karena harganya yang terjangkau, dan dalam sekejap Perodua berhasil meraih kesuksesan bersama Kancil.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah