Pengendara Jepang Tertib Saling Kasih Jalan, Indonesia Kapan Bisa Begitu?

Pengendara Jepang Tertib Saling Kasih Jalan, Indonesia Kapan Bisa Begitu?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 13 Sep 2021 07:51 WIB
Macet panjang terjadi di ruas tol Jakarta-Bogor-Ciawi, Kamis (22/4/2021). Arus lalu lintas di ruas tol itu macet di tengah rencana kenaikan tarif tahun ini.
Bisakah Indonesia menerapkan budaya berkendara tak saling serobot? Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Pengendara di Jepang sangat tertib dan saling berbagi. Salah satunya diterapkan di persimpangan jalan dan di tengah kemacetan yang tidak ada saling serobot.

Dalam video yang diunggah Facebook Japan Inside, terlihat pengendara mobil di Jepang saling memberikan jalan di persimpangan. Satu per satu mobil bergabung di satu lajur secara bergantian.

Metode ini disebut sebagai zipper merge. Mobil yang bergabung menjadi satu lajur di jalan raya saling bergantian memberikan jalan. Prinsipnya seperti ritsleting pada pakaian, makanya disebut sebagai zipper merge.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di kita dibilangnya berbagi, gantian atau ngalah. Metode ini banyak dilakukan di jalan-jalan yang bottle neck, persimpangan pada jalan masuk utama," kata Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana kepada detikcom, Minggu (12/9/2021).

ADVERTISEMENT

Apakah metode ini bisa diterapkan juga di Indonesia? Harusnya sih bisa kalau semua pengendara di Indonesia mau saling berbagi.

"Di Indonesia baru 75 persenan pengemudi yang sadar dan melakukan hal-hal itu. Sisanya nggak mau ngasih ruang. 25 persen sedikit, tapi karena padatnya lalu lintas maka jumlahnya dikumulatif jadi banyak," ujar Sony.

Sayangnya, di Indonesia masih banyak pengendara yang agresif. Sifat pengendara tersebut, kata Sony, pasti egois dan tidak mau memberikan ruang kepada pengendara lain.

"Tapi itu tergantung dari daerahnya ya. Karena masing-masing daerah beda-beda karakter pengemudinya," ucapnya.

Dikutip dari Departemen Transportasi Minnesota Amerika Serikat, manfaat menerapkan zipper merge antara lain mengurangi panjang antrean kendaraan hingga 40%, mengurangi kemacetan di persimpangan jalan, serta menciptakan rasa keadilan dan kesetaraan bahwa semua jalur bergerak dengan kecepatan yang sama.

"Zipper method ini sebagian kecil dari cara berkendara yang dilakukan pengemudi-pengemudi di negara-negara tetangga, seperti memprioritaskan penyeberang jalan, kecepatan kendaraan seirama, berhenti di crossjunction dan lain-lain. Intinya tertib berlalu lintas," ujar Sony.




(rgr/din)

Hide Ads