Seorang influencer di instagram, Navid Alpha ditangkap polisi lantaran ugal-ugalan saat mengemudi Lamborghini Aventador S di Hofheim, Jerman pada akhir pekan lalu. Aksi itu berakhir tragis karena Alpha menabrak sebuah mobil Skoda, dan menewaskan satu orang di dalam mobil itu.
Dalam laporan media Jerman, Bild, Rabu (21/10/2020) Alpha hilang kendali kemudian menabrak pagar pembatas. Mobil banteng Italia itu lalu menabrak mobil yang melintas. Nahas, Lamborghini Aventador dan Skoda langsung terbakar, Alpha bisa menyelamatkan diri namun pengemudi Skoda terjebak dan meninggal di tempat kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta lain menyebutkan bahwa Lamborghini Aventador S itu sedang melakukan aksi balap liar. Kebut-kebutan itu sempat terekam, dan melibatkan dua mobil eksotis super car lainnya, yakni Lamborghini Aventador Roadster putih dan Porsche 911 GT3.
Alpha dibawa ke rumah sakit oleh petugas medis. Usai itu ia dijebloskan dalam tahanan polisi, sedangkan pengemudi Porsche juga sudah ditangkap. Para tersangka akan dibawa ke meja persidangan, sementara penyidik sedang mencari pengemudi Lamborghini kedua yang terlibat dalam balapan tersebut.
Melirik laman instagramnya, Alpha yang memiliki 1,1 juta pengikut ini menunjukkan dia mencapai 200 km/jam dengan satu tangan di roda kemudi dan tangan lainnya memegang telepon dan merekam.
Perlu dicatat mengendarai supercar itu tidak sama dengan mobil biasa.
"Karakter supercar itu berbeda dengan kendaraan lain, dan nuansa membawa supercar itu berbeda dari melihat, mendengar itu degup jantung luar biasa." kata pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) ini saat dihubungi detikcom beberapa waktu yang lalu.
Jusri menambahkan sisi lain saat membawa supercar ialah memengaruhi psikologis pengemudi.
Ada faktor psikis, baunya, dentuman suara knalpot ini akan memunculkan hormon endorfin, begitu kita di dalam sensasi yang namanya adrenalin naik. Ketika endorfin dibarengi adrenalin, maka logika sudah tidak main." jelasnya.
"Ketika kita membawa supercar karena sifatnya yang berbeda mereka harus memahami sifatnya." ungkap Jusri.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah