Menurut Studi Ini, Benarkah Pemilik Mobil Mewah Lebih Ugal-ugalan?

Menurut Studi Ini, Benarkah Pemilik Mobil Mewah Lebih Ugal-ugalan?

Ridwan Arifin - detikOto
Minggu, 09 Feb 2020 17:40 WIB
Sebuah mobil mewah merek Porsche bernopol L 73 VI, kecelakaan dan viral di media sosial. Penasaran? Berikut foto-fotonya.
Ilustrasi kecelakaan lalu lintas mobil mewah Foto: Sugeng Harianto
Jakarta -

Mobil mewah kerap menggambarkan kehidupan seorang konglomerat. Sederhananya, mobil dengan banderol miliaran hanya bisa dimiliki segelintir orang. Berada di dalam mobil itu bisa menjadi status sosial. Namun sebuah studi mengatakan pemilik mobil mewah cenderung tidak taat aturan.

Riset yang bertajuk "Personality and Car Status" yang dimuat dalam International Journal of Psychology garapan Profesor Psikologi Sosial dari Universitas Helsinki Swedia, Jan-Erik Lönnqvist ini mengaitkan kepemilikan mobil mewah dengan sejumlah pelanggaran lalu lintas di jalan.

Studi ini berdasarkan pengalaman peneliti sendiri, ia kerap menemukan sejumlah pelanggaran lalu lintas seperti melebihi batas kecepatan, tidak menyalakan lampu sein saat berbelok, dan tailgating (mengikuti kendaraan di depan dengan jarak terlalu dekat atau 'nempel' karena tak sabar ingin mendahului kendaraan di depan).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jan-Erik Lonnqvist juga menyebutkan pemilik atau pengemudi mobil mewah lebih suka ugal-ugalan, karena merasa lebih unggul dengan pengendara yang lain. Ia meneliti pria dan wanita yang mengendarai mobil mewah, meskipun hubungan antara sikap yang tidak menyenangkan dan mobil mewah, lebih banyak ditemukan pada pria.

Di sisi lain, pemilik mobil mewah cenderung lebih narsis.

ADVERTISEMENT

"Mereka berusaha untuk secara positif membedakan diri mereka sendiri, dan dengan demikian cenderung membeli produk konsumen yang mendukungnya; yaitu, mereka lebih suka produk eksklusif yang memungkinkan mereka untuk mempromosikan keunikan pribadi mereka," tulis studi tersebut seperti dilihat detikcom, Minggu (9/2/2020).

Hasil temuan lain Erick dalam penelitiannya bahwa hubungan yang sering diamati antara mengendarai mobil mewah dan perilaku mengemudi yang ugal-ugalan tidak melulu karena status sosial. Melainkan karena sifat kepribadian dasar yang membuat orang tertentu itu terbawa saat mengendarai mobil mewah.




(riar/riar)

Hide Ads