Di media sosial ramai pengujian Research Octane Number (RON) bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. Mereka menggunakan alat portabel untuk menguji RON pada BBM tersebut. Apakah akurat?
Pertamina Patra Niaga buka suara terkait dengan pengujian RON BBM menggunakan alat portabel. Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, mengimbau masyarakat agar jeli dan teliti terhadap berbagai bentuk disinformasi yang sering beredar.
"Masyarakat perlu mewaspadai hoaks lainnya seperti adanya hoaks seperti pembatasan pembelian BBM akhir-akhir ini dan juga informasi seperti pengujian-pengujian yang tidak dilakukan oleh ahlinya serta informasi-informasi hoaks lainnya seperti rekrutmen fiktif yang mengatasnamakan Pertamina," ujar Roberth dalam keterangan tertulisnya dikutip Senin (6/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan hasil pengujian RON BBM menggunakan alat portabel, Pertamina Patra Niaga menyebut metode tersebut tidak bisa dijadikan dasar pengujian resmi untuk menentukan angka oktan suatu BBM.
"Secara teknis, pengujian RON memiliki standar baku internasional yang hanya dapat dilakukan menggunakan mesin CFR (Cooperative Fuel Research Engine) sesuai metode ASTM D2699 untuk RON. Mesin CFR merupakan satu-satunya alat yang disertifikasi secara global untuk mengukur ketahanan bahan bakar terhadap detonasi yang menimbulkan knocking melalui proses pembakaran nyata dengan parameter suhu, tekanan, dan rasio kompresi yang dikontrol ketat," demikian dikutip dari siaran pers Pertamina Patra Niaga.
Menurutnya, pengujian yang dilakukan dengan alat portabel Oktis-2 terhadap berbagai jenis BBM seluruh operator BBM menunjukkan hasil yang bervariasi, ada yang lebih rendah maupun lebih tinggi dari standar sebenarnya. Hal itu membuktikan bahwa alat tersebut tidak memiliki akurasi dan kepresisian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
"Di dalam alat ini juga terdapat pilihan sistem pengukuran USA dan RUS (Eropa), di mana di Eropa menggunakan standar RON, sementara USA menggunakan AKI (Anti Knocking Index atau setengah dari penjumlahan RON dan MON). Secara konversi, RON 98 (Eropa) setara dengan AKI 91-92 (USA), sehingga di Amerika Serikat memang tidak dikenal istilah RON 98. Alat Oktis-2 hanya mengukur sifat dielektrik (penghantaran listrik) dari bahan bakar bukan mengukur RON dan tidak ada hubungan antara sifat dielektrik dengan RON," sebutnya.
Saksikan Live DetikSore:
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Ramai Ditolak SPBU Swasta, Apa Dampak Kandungan Etanol pada BBM untuk Mobil-Motor?
Permohonan Maaf Pemotor Nmax yang Viral Adang Bus di Tikungan
Harga Asli BBM Pertalite Dibongkar Menkeu Purbaya, Bukan Rp 10 Ribu!