China punya layanan taksi lokal bernama DiDi Ride. Ketika berkunjung ke kawasan Shanghai untuk memenuhi undangan Jetour, redaksi detikOto menjajal kendaraan tersebut. Apa yang membuatnya berbeda dan berapa ongkos perjalanannya?
Skema pemesanan taksi online DiDi kurang lebih mirip layanan ride-hailing di Indonesia, seperti Gocar maupun Grabcar. Kita hanya perlu menentukan titik penjemputan dan lokasi tujuan. Sementara pembayaran hanya bisa dilakukan secara cashless atau nontunai.
Kami mencoba naik DiDi untuk menempuh perjalanan sejauh 18 km dari tempat penginapan di kawasan Hongqiao menuju Century Park. Ketika itu, kami mendapat armada Buick GL8 model lawas dengan konfigurasi enam-penumpang. Sementara ongkos yang dibayar sekira 120 yuan atau Rp 280 ribu!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tarif itu cukup mahal dan mengejutkan. Sebab, dalam kondisi lalu lintas yang sama di Jakarta, kita umumnya hanya perlu mengeluarkan Rp 100-120 ribu untuk menempuh jarak tersebut.
Meski demikian, taksi DiDi yang kami tumpangi punya fasilitas khusus. Mulai dari kursinya yang model captain-seat, ada tisu dan minum gratis, hingga perjalanan yang dibuat benar-benar nyaman. Bahkan, driver-nya saja mengenakan jas dan kemeja.
"Di sini, sopir taksi DiDi memang well-dressed, terutama yang mobilnya cukup premium. Mereka berusaha profesional karena itu (menjadi sopir) memang keseharian mereka," ujar Betsy sebagai salah satu tour guide kami selama di Shanghai, China, Senin (21/4).
Selain itu, sopir taksi DiDi dikenal ramah kepada penumpang. Mereka biasanya akan menjawab berbagai pertanyaan seputar lokasi di kawasan setempat. Namun, mereka masih terbatas soal penggunaan bahasa Inggris.
"Biasanya memang hanya bicara bahasa China," kata Betsy.
Diketahui, kita tak bisa menggunakan layanan taksi online global seperti Grab saat berada di China. Maka, sebagai gantinya, kita memakai DiDi Ride yang memang buatan negara tersebut.
Layanan DiDi Ride sangat tersebar dan mudah ditemukan di China. Bahkan, hingga tahun lalu, jumlah pengemudi yang berlisensi sudah mencapai 6,8 juta orang atau naik 2,5 kali lipat dibandingkan empat tahun sebelumnya.
(sfn/dry)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK