Bocah berinisial IR berumur 8 tahun tewas tertabrak kendaraan di lajur cepat Tol Cinere-Jagorawi (Cijago), Depok. Bocah itu tertabrak mobil saat sedang mengejar layangan putus. Kok bisa anak kecil kejar layangan sampai masuk ke tol hingga lajur cepat?
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (30/6/2024) sekitar pukul 18.30 WIB di bawah jembatan Kompleks Pelni, Sukmajaya, Depok. Kaur Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi mengatakan kecelakaan bermula saat mobil yang dikemudikan (55) melaju dari arah barat ke timur melalui Jalan Tol Cijago. Sesampai di Km 45, mobil tersebut menabrak korban yang mengejar layangan.
"Pengemudinya tidak menyadari adanya penyeberang jalan yang menyeberang (mengejar layangan ) dari arah selatan ke utara," kata Made dikutip detikNews, Selasa (2/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena jarak yang sudah dekat, pengemudi tidak bisa menghindar. Kecelakaan pun tak terhindarkan.
"Karena jarak yang sudah dekat dan tidak bisa menghindar terjadilah benturan tersebut, sehingga terjadilah kecelakaan lalu lintas tersebut," imbuhnya.
Menurut instruktur safety driving di Rifat Drive Labs (RDL) dan Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) Erreza Hardian, sebenarnya di sepanjang jalan tol sudah ada pagar pembatas agar warga sekitar tidak menyeberang lewat jalan tol. Sebab, jalan tol merupakan jalan bebas hambatan yang biasanya kendaraan dipacu 60-100 km/jam.
"Sepanjang pengamatan saya pasti ada (pagar pembatas jalan tol). Tapi Namanya eks 'wilayah' mereka, mereka lebih paham mana titik pintu masuknya. Wilayah dulu tempat bermain mereka sekarang menjadi jalan, sedangkan di rumah orang tuanya tidak memfasilitasi jadi mereka akan cari permainan di luar," kata Reza kepada detikOto, Rabu (3/7/2024).
Kata Reza, anak-anak belum bisa menganggap beda jalan biasa dengan jalan tol. Mereka belum paham betul apa itu bahaya ketika ada jalan tol membentang di wilayahnya. Anak-anak yang menjadikan jalanan sebagai arena bermain cenderung mencari celah yang bisa dilalui untuk masuk jalan tol, meski sudah ada pagar pembatasnya.
"(Jalan tol di sekitar mereka) dianggap jalan biasa yang seperti mereka lalui selama ini. Mereka menganggap kayak jalan biasa, masa iya saya tidak bisa menyeberang orang tiap hari mau berangkat ke sekolah melakukannya. Itu pikiran anak-anak. Jadi ketika di pagar ya akan dicari celahnya. Apalagi ada keterangan jembatan ya artinya itu aktivitas masyarakat pada umumnya, mereka lebih tahu celah-celah masuknya," ucap Reza.
"Anak juga pandangan terbatas tidak seluas orang dewasa, ketika ada sesuatu yang menarik pasti dia tertuju ke situ dan tidak mengindahkan lainnya. Termasuk orang yang menyapanya," lanjut Reza.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini