Masuk ke lajur contraflow tak bisa asal-asalan. Ada tata cara saat melintas di lajur contraflow. Simak penjelasannya berikut.
Contraflow merupakan salah satu sistem pengaturan lalu lintas yang menambah lajur buat jalur padat kendaraan menggunakan sebagian jalur lawan arah. Contraflow ini diterapkan di beberapa ruas jalan untuk menimalisir kemacetan. Contraflow juga umumnya berlaku saat musim lebaran yang diprediksi menimbulkan kepadatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah untuk melintas di lajur contraflow ini tak bisa sembarangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pengendara. Mengutip laman Direktorat Lalu Lintas Jalan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, untuk melintas di contraflow, pengemudi harus tahu jadwal dan lokasi. Sebelum lajur contraflow, biasanya sudah ada rambu yang dipasang.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah kecepatan mobil. Mobil tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat saat melintasi contraflow. Jika terlalu pelan tentu akan menghambat lalu lintas. Sebaliknya kalau terlalu cepat juga akan membahayakan karena berada di lajur berlawanan. Idealnya saat melintas di lajur contraflow kecepatan maksimal adalah 60 km/jam.
Sejatinya untuk di jalan bebas hambatan kecepatan paling rendah ditetapkan dengan batas absolut 60 km/jam dalam kondisi arus bebas dan paling tinggi 100 km/jam. Penetapan batas kecepatan itu tak sembarangan, melainkan sudah memperhitungkan berbagai faktor seperti frekuensi kecelakaan, fatalitas, kondisi permukaan jalan, serta usulan masyarakat. Namun mengingat ini lajur contraflow yang berlawanan arah, maka kecepatan kendaraan juga menyesuaikan, menjadi maksimal 60 km/jam.
Setiap melintas di lajur contraflow, pengendara wajib menjaga jarak aman dengan kendaraan depan. Terapkan teori tiga detik untuk menjaga jarak aman. Dengan menjaga jarak aman, pengemudi bisa mengantisipasi segalah hal buruk yang terjadi. Penting juga untuk selalu menaati rambu lalu lintas.
Selanjutnya, bila lajur contra flow lebih dari satu, maka pastikan kendaraan kamu tetap berada di lajur paling kiri. Namun ada pengecualian bila akan mendahului. Perlu juga dicatat, bila terjadi kerusakan pada mesin, jangan berhenti di lajur sebelah kanan. Berhentilah di lajur paling kiri dan segera menghubungi bantuan.
Tak kalah penting untuk memastikan kondisi bahan bakar yang cukup saat melintas di lajur contraflow.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Duh! Ojol Ancam Mau Demo Sebulan Sekali
Penjualan Mobil Anjlok, Pemerintah Minta Tak Sampai Ada PHK