Sopir Fortuner Ngaku Tak Merasa Melindas Balita, Kok Bisa?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 27 Mei 2024 14:11 WIB
Balita Sidoarjo tewas terlindas mobil tetangga (Foto: Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Jakarta -

Kecelakaan nahas terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur. Seorang bocah balita berusia 2 tahun meninggal dunia terlindas Fortuner tetangganya di kompleks perumahan.

Peristiwa itu terjadi di Perum Quality Riverside Blok B-03/05, Desa Gamping, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Sabtu (25/5). Toyota Fortuner putih yang dikendarai oleh tetangga korban berinisial AC (33) melaju di jalanan kompleks perumahan. Balita yang berada di lokasi kejadian ditabrak Fortuner itu dan terlindas.

Saksi menyebutkan pada saat kejadian Fortuner melaju cukup kencang. Posisi jalan tempat korban menyeberang merupakan tikungan, sehingga diduga kuat sopir Fortuner itu tak bisa melihat jelas karena blindspot.

Ketua RT 29/RW 6 Desa Gamping, Hanif, menyebut petaka itu berlangsung cepat. Dia juga mengatakan bahwa Fortuner itu ngebut di jalan perumahan.

"Korban dari taman perumahan berlari menyeberang jalan. Tiba-tiba mobil Toyota Fortuner muncul dengan kecepatan tinggi, sehingga korban terlindas," kata Hanif sembari menunjukkan lokasi korban terlindas.

Hanif mengatakan, banyak warga yang tahu saat peristiwa tragis itu terjadi. Kala itu warga sedang bermain voli di dekat taman.

"Bahkan warga sempat berteriak, berhenti... berhenti... Tapi pengemudinya tidak mendengar," lanjutnya.

"Anehnya dari pengakuan pengemudi tidak merasakan melindas Balita tersebut, padahal balita itu sempat terlindas roda depan dan belakang," sambungnya.

Kenapa sopir Fortuner tidak merasa melindas balita itu? Menurut Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, hal itu berkaitan dengan karakter mobilnya.

"Karena memang mobil SUV bongsor itu nyaman. Jangankan bocah, trotoar yang keras aja nggak berasa," kata Sony kepada detikOto, Senin (27/5/2024).

Makanya, Sony menyarankan agar pengendara SUV bongsor itu melaju pelan terutama di pemukiman. Dengan kecepatan rendah, pengemudi dapat lebih waspada dan bisa merasakan guncangan jika melindas sesuatu.

Perlu diketahui, mobil besar seperti Toyota Fortuner juga memiliki area blindspot atau titik buta (area yang tidak terlihat oleh pengemudi) yang lebih banyak. Itulah kenapa mengendara mobil besar seperti Fortuner tidak bisa asal ngebut, apalagi di kompleks perumahan yang banyak aktivitas warga.

"Untuk memaksimalkan daya pandang, pelankan kecepatan kendaraan sehingga blindspot-nya kecil. Berapa sih idealnya? Maksimal 5 km/jam, mungkin obyek tidak selalu terlihat detail, tapi nggak juga si anak tiba-tiba nongol," sebutnya.

"Kecepatan rendah 5 km/jam, mata bergerak mencari ke spot-spot yang berpotensi bahaya. Berhenti di setiap persimpangan. Klakson setiap ada anak-anak di pinggir jalan. Jika memungkinkan, buka jendela sedikit untuk dapat mendengar suara di luar kabin," kata Sony.

Sementara itu, kejadian ini juga bisa menjadi pelajaran penting bagi orang tua. Seharusnya, orang tua lebih aktif dalam menjaga anak-anaknya bermain.

"Tanpa membela siapa pun, dalam hal ini ada kesalahan yang juga dilakukan oleh pihak orang tua karena lalai menjaga anaknya. Anak kecil instingnya bukan kayak anak ayam yang langsung lari jika ada obyek yang mendekat. Jadi anak-anak harus terus dijaga dan diawasi," kata Sony.



Simak Video "Balita Tewas Terlindas Fortuner Tetangga di Sidoarjo, Ini Kronologinya"

(rgr/din)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork