Toyota Fortuner Ngebut Saat Lindas Balita, Begini Etika Berkendara di Perumahan

Toyota Fortuner Ngebut Saat Lindas Balita, Begini Etika Berkendara di Perumahan

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 27 Mei 2024 09:52 WIB
Balita Sidoarjo tewas terlindas mobil tetangga
Balita Sidoarjo tewas terlindas mobil tetangga (Foto: Suparno)
Jakarta -

Seorang balita di Sidoarjo, Jawa Timur, terlindas mobil Toyota Fortuner di jalanan kompleks perumahan. Fortuner yang menabrak dan melindas balita itu disebut melaju dengan kecepatan tinggi.

Toyota Fortuner putih yang dikendarai oleh tetangga korban berinisial AC (33) melaju di jalanan kompleks perumahan. Balita yang berada di lokasi kejadian ditabrak Fortuner itu dan terlindas. Balita berusia 2 tahun itu meninggal dunia.

Dikutip detikJatim, peristiwa itu terjadi di Perum Quality Riverside Blok B-03/05, Desa Gamping, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Sabtu (25/5). Saksi menyebutkan pada saat kejadian Fortuner melaju cukup kencang. Posisi jalan tempat korban menyeberang merupakan tikungan, sehingga diduga kuat sopir Fortuner itu tak bisa melihat jelas karena blindspot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

ADVERTISEMENT



Ketua RT 29/RW 6 Desa Gamping, Hanif, menyebut petaka itu berlangsung cepat. Dia juga mengatakan bahwa Fortuner itu ngebut di jalan perumahan.

"Korban dari taman perumahan berlari menyeberang jalan. Tiba-tiba mobil Toyota Fortuner muncul dengan kecepatan tinggi, sehingga korban terlindas," kata Hanif sembari menunjukkan lokasi korban terlindas.

Hanif mengatakan, banyak warga yang tahu saat peristiwa tragis itu terjadi. Kala itu warga sedang bermain voli di dekat taman.

"Bahkan warga sempat berteriak, berhenti... berhenti... Tapi pengemudinya tidak mendengar," lanjutnya.

"Anehnya dari pengakuan pengemudi tidak merasakan melindas Balita tersebut, padahal balita itu sempat terlindas roda depan dan belakang," sambungnya.

Ternyata, sopir Fortuner itu bukan pertama kali ngebut di perumahan. Bahkan, dia sudah pernah diperingatkan oleh Hanif.

"Sebenarnya tiga bulan yang lalu pengemudi mobil Toyota Fortuner sudah kami berikan peringatan secara lisan maupun tertulis," kata Hanif.

Hanif memberikan peringatan terhadap sopir Fortuner tersebut atas dasar laporan warga perumahan. Warga sering melihat bahwa mobil tersebut ketika masuk perumahan dengan kecepatan tinggi.

"Bahkan pernah cekcok dengan warga perumahan lain pada saat mobil Toyota Fortuner tersebut masuk perumahan mengalami serempetan dengan mobil warga lain," jelas Hanif.

Ia melanjutkan, setelah diberikan peringatan baik secara lisan maupun tertulis pengemudi tersebut sempat mendatangi rumahnya. Sopir tersebut juga minta maaf.

"Namun dia masih saja seperti itu lagi seminggu kemudian, hingga terjadi kecelakaan ini," tandas Hanif.

Etika Berkendara di Perumahan

Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, berkendara di jalanan perumahan tak bisa sembarangan. Ada etika yang harus dipatuhi pengendara. Terutama soal kecepatan berkendara di jalan perumahan.

"Kecepatan rendah 5 km/jam, mata bergrak mencari ke spot-spot yang berpotensi bahaya. Berhenti di setiap persimpangan. Klakson setiap ada anak-anak di pinggir jalan. Jika memungkinkan, buka jendela sedikit untuk dapat mendengar suara di luar kabin," kata Sony kepada detikOto, Senin (27/5/2024).

Dikutip dari situs resmi Toyota Astra Motor, selain menurunkan kecepatan, pengendara juga wajib waspada kondisi sekitar mobil di perumahan. Sebab, lingkungan perumahan banyak anak kecil bermain, bahkan sambil berlari ke tengah jalan. Oleh karena itu, cek sekeliling mobil untuk memastikan tidak ada anak kecil atau binatang peliharaan untuk mencegah risiko tertabrak. Termasuk pula pedagang keliling dan aktivitas lainnya.

Jangan sekali-kali main ponsel. Mungkin sebagian pengendara merasa di lingkungan yang aman dan tidak ada kendaraan lain, sehingga mereka bermain ponsel, makan bahkan dandan. Padahal tetap ada potensi masalah seperti anak kecil bermain atau kendaraan lain yang parkir di pinggir jalan.

Perlu dicatat, di kompleks perumahan juga banyak gangguan yang bisa memicu kecelakaan. Seperti polisi tidur atau persimpangan jalan yang rawan kecelakaan. Atau keluar masuk orang atau kendaraan lain dari rumah yang wajib kamu pantau sepanjang jalan.

Yang juga tak kalah penting adalah menghormati warga kompleks dengan menurunkan kecepatan. Selain untuk menjaga keselamatan, langkah ini juga untuk mencegah debu berterbangan yang akan mengganggu orang lain.




(rgr/din)

Hide Ads