Wujudnya Dirombak, Ini Pemilik Pertama Bus Pariwisata yang Kecelakaan di Subang

Wujudnya Dirombak, Ini Pemilik Pertama Bus Pariwisata yang Kecelakaan di Subang

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 13 Mei 2024 15:10 WIB
Petugas kepolisian mengevakuasi korban kecelakaan bus pariwisata di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mencatat, dalam kecelakaan bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok tersebut untuk sementara terdapat 11 orang korban meninggal dunia yang terdiri dari 10 orang siswa SMK dan 1 orang pemotor asal Cibogo Kabupaten Subang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Bus Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan di Subang (11/5/2024). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Jakarta -

Bus pariwisata PO Trans Putera Fajar yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat (11/5/2024). Bus ini ternyata sudah bergonta-ganti pemilik. Siapakah pemilik pertamanya?

Di media sosial ramai diberitakan bahwa pemilik pertama bus dengan sasis Hino itu adalah PO Siliwangi Antar Nusa (SAN). Direktur Utama PT SAN Putra Sejahtera Kurnia Lesani Adnan pun membenarkan informasi tersebut.

"Ya (betul pemilik pertamanya PO SAN), (bus) sudah kita jual ke Jaya Guna Hage tahun 2022," bilang pria yang akrab disapa Sani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah berpindah kepemilikan ke Jaya Guna Hage, bodi bus mengalami peremajaan bodi dari awalnya pakai bodi Laksana Discovery, dirombak menggunakan bodi ala 'Adiputro' berjenis SHD (super high decker).

Lebih lanjut Sani mengatakan, sebelum dijual ke PT Jaya Guna Hage, bus tersebut sudah digunakan untuk beberapa layanan transportasi. "2006-2009 bus dikontrak Chevron, kemudian 2010-2019 jadi AKAP Pekanbaru-Tulungagung," jelas Sani lagi.

ADVERTISEMENT

Diberitakan sebelumnya, bus pariwisata Trans Putera Fajar yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Kecamatan Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/24). Kecelakaan ini menewaskan 11 orang, 12 orang luka berat, dan 20 orang luka ringan.

Diduga penyebab kecelakaan ini adalah rem blong. Sopir bus pariwisata PO Trans Putera Fajar diketahui sempat memperbaiki bagian pengereman bus ketika di lokasi istirahat.

Berdasarkan penelusuran detikOto di aplikasi Mitra Darat milik Kementerian Perhubungan, bus dengan pelat nomor AD 7524 OG itu datanya tak tercantum di Sistem Informasi Perizinan Online Angkutan dan Multimoda (Spionam).

Selain itu, Uji Berkala bus ini terakhir kali dilakukan tanggal 6 Juni 2023 dengan Nomor SRUT 551. Uji Berkala bus ini sudah habis atau kedaluwarsa sejak tanggal 06 Desember 2023.

Pemilik bus ini adalah Jaya Guna Hage. Tercantum juga informasi sasis yang digunakan adalah sasis Hino tipe AK1JRKA. Sasis tersebut diproduksi tahun 2006. Artinya, di tahun 2024 ini usia sasis tersebut adalah 18 tahun.




(lua/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads