Pelajaran dari Kecelakaan Maut Bus di Ciater, Penumpang Wajib Pakai Seatbelt

Pelajaran dari Kecelakaan Maut Bus di Ciater, Penumpang Wajib Pakai Seatbelt

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 13 Mei 2024 12:35 WIB
Petugas kepolisian mengevakuasi korban kecelakaan bus pariwisata di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mencatat, dalam kecelakaan bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok tersebut untuk sementara terdapat 11 orang korban meninggal dunia yang terdiri dari 10 orang siswa SMK dan 1 orang pemotor asal Cibogo Kabupaten Subang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Kecelakaan maut bus di Subang (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Jakarta -

Kecelakaan maut yang melibatkan bus lagi-lagi terjadi. Bus pariwisata yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat. Akibat kecelakaan ini, setidaknya 11 orang meninggal dunia, 12 orang luka berat dan 20 orang luka ringan.

Diduga penyebab kecelakaan maut ini adalah karena bus mengalami rem blong. Bus juga tidak memiliki izin angkutan dan status uji berkalanya sudah kedaluwarsa.

Terlepas dari penyebab kecelakaan bus akibat rem blong, penting juga menjadi pelajaran bagi penumpang bus untuk selalu menggunakan sabuk keselamatan atau seatbelt. Setidaknya jika memakai seatbelt badan penumpang tidak terlempar ke sana ke mari ketika bus mengalami kecelakaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan Permenhub Nomor PM 74 Tahun 2021 tentang Perlengkapan Keselamatan Kendaran Bermotor, Pasal 2 ayat (1) bahwa setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di jalan harus memenuhi persyaratan teknis.

"Persyaratan teknis tersebut terdiri atas perlengkapan keselamatan yang salah satunya adalah Sabuk Keselamatan. Setiap bus wajib menyediakan tempat duduknya dengan sabuk keselamatan dan wajib digunakan oleh pengemudi maupun penumpang," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno dalam keterangan tertulisnya.

ADVERTISEMENT

Menurut pengamat transportasi Djoko Setijowarno, hampir semua bus pariwisata yang kecelakaan adalah bus bekas AKAP/AKDP. Dan korban-korban fatalnya polanya sama yaitu tidak adanya sabuk keselamatan. "Dan bodi bus yang keropos sehingga saat terjadi kecelakaan terjadi deformasi yang membuat korban tergencet," kata Djoko kepada detikOto, Minggu (12/5/2024).

Agar tak menjadi korban ketika kecelakaan, penumpang harus selalu menggunakan sabuk keselamatan. Sayangnya, masih banyak penumpang yang abai akan keselamatannya.

"Sosialisasi harus lebih masif lagi terhadap penggunaan sabuk keselamatan untuk semua kendaraan berperjalanan jarak jauh. Baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi," pungkasnya.




(rgr/dry)

Hide Ads