BlueBird melakukan peremajaan taksi setiap 4-5 tahun sekali. Taksi yang 'masa pakainya' sudah habis bakal dijual ke konsumen untuk digantikan unit baru.
Sigit Priawan selaku Wakil Direktur Utama alias Wadirut BlueBird Group menegaskan, pihaknya selalu ingin memastikan, taksinya dalam kondisi baik dan prima. Sehingga, penumpang lebih merasa nyaman saat berada di dalam kendaraan.
"(Peremajaan taksi) setiap 4-5 tahun lah. Dulu sih lima tahun, tapi sekarang-sekarang ini masuk empat tahun," ujar Sigit Priawan saat ditemui di kantor pusat BlueBird, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/4).
Bukan hanya mobil konvensional yang berbahan bakar bensin, mobil listrik yang menjadi armada taksi BlueBird juga mendapat peremajaan ketika masa pakainya sudah mencapai 4-5 tahun. Kendaraan tersebut kemudian juga ditawarkan ke pembeli sebagai produk bekas.
"Kalau mobil listrik (peremajaannya) ketika 600-700 ribu km atau sudah berjalan 4 tahun. Tentu ada perawatan rutin dan masih bisa berjalan cukup baik. Perbaikan dan pergantian baterai pasti ada, sesuai umur tapi tetap bisa berjalan," ungkapnya.
Meski sudah dipakai untuk menempuh ratusan ribu kilometer, namun kondisi mobil listrik mereka diklaim masih baik. Sebab, kendaraan tersebut mendapat perawatan dan pengecekan rutin.
"(Taksi-taksi listrik) itu belum (diganti baterai). Ada yang sudah dan ada yang belum. Tergantung pemakaian. Tapi cukup andal yang sekarang kita pakai," kata Sigit.
Sebagai catatan, mobil bekas taksi BlueBird memang dikenal mulus dan terawat. Itulah mengapa, unitnya banyak dicari konsumen yang butuh kendaraan seken dengan harga miring.
Kini, BlueBird juga punya layanan BirdMobil di Serpong, Tangerang Selatan yang menawarkan mobil-mobil seken. Bukan hanya kendaraan bekas taksi, mereka juga menjual mobil bekas penggunaan pribadi.
Simak Video "Video: Taksi Terbang Bakal Mengudara di Indonesia, Segini Biaya Sewanya"
(sfn/dry)