Biar Tak Ugal-ugalan, Sopir Truk Harusnya Dilatih Kayak Pilot

Biar Tak Ugal-ugalan, Sopir Truk Harusnya Dilatih Kayak Pilot

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Rabu, 13 Mar 2024 12:08 WIB
Sopir truk di Pelabuhan Ciwandan
Sopir truk. (Iqbal/detikcom)
Jakarta -

Meski sudah ada pelatihannya, namun kecelakaan truk akibat sopir ugal-ugalan masih sering terjadi di Indonesia. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berharap kurikulum pelatihan sopir truk diubah menjadi seperti pelatihan pilot pesawat yang mengacu pada temuan kasus.

Ahmad Wildan selaku Senior Investigator dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, banyak pelatihan sopir truk yang kurikulumnya tidak merujuk pada temuan-temuan di lapangan. Menurut dia, pelatihan semestinya bukan hanya teori, melainkan juga praktik yang sesuai kondisi aslinya.

"Pelatihan-pelatihan digelar tidak berbasis pada temuan-temuannya. Jadi saya ambil contoh, sopir nggak bisa bedain antara service brake dan parking brake yang cara kerjanya beda. Apakah ini ada di pelatihan-pelatihan atau SIM B1 dan B2? Tidak ada semuanya," ujar Ahmad Wildan kepada detikOto di Jakarta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya kami mendorong semua pelatihan mulailah kurikulum dari temuan-temuan KNKT mengenai penyebab kecelakaan," tambahnya.

Indonesia Mining Exhibition digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (14/9/2023). PT VKTR dan Yutong turut memamerkan truk tambang listrik di ajang tersebut.Sopir truk. Foto: Agung Pambudhy

Lebih jauh, Wildan menegaskan, pelatihan sopir truk bisa meniru skema dan tahapan pelatihan di sektor penerbangan. Selain mengacu pada temuan kasus, pelatihan tersebut juga memiliki level atau tingkatan tes yang harus dilalui peserta.

ADVERTISEMENT

"Pilot itu dari saat sekolah sudah mendapat lisensi atau student lisence pilot. Kemudian setelah lulus dapat private license pilot. Setelah 1.500 jam terbang, dia bisa dapat commercial licensce pilot," terangnya.

Ketika sudah mendapat commercial license, kata Wildan, pilot tidak bisa serta merta menerbangkan semua jenis pesawat. Dia harus memilih salah satu model untuk kemudian didalami teknologi dan cara kerjanya.

"Di sini kan berbeda, setelah dapat SIM B1/B2, sopir truk boleh bawa semua bus, entah itu Scania, Mercy, Hino dan lainnya. Itu salah! Terus ketika ditanya, Anda baca manual pengoperasian dan manual kelistrikan nggak? (Jawabannya) nggak," tuturnya.

Karena Aturan Ini, Pilot Tak Boleh Makan Sembarangan di PesawatPilot pesawat terbang. Foto: Ilustrasi iStock

Wildan memastikan, skema pelatihan sopir truk yang seperti pilot sangat mungkin diterapkan di Indonesia. Lebih lagi, kata dia, saat ini penyedia latihan bukan hanya pemerintah, melainkan juga produsen truk sebagai penyedia kendaraan.

"Mungkin banget, soalnya kan begini. Yang nggak dilakukan sopir truk di jalan kan memahami teknologi. Bukan hanya Hino, semua mereka kayak Mercy dan Scania sekarang sudah memberikan pelatihan ke mereka soal product knowledge," kata dia.




(sfn/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads