Ketika mengisi bahan bakar di SPBU, setiap kendaraan wajib mematikan mesin. Hal ini bertujuan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan.
Akan tetapi, ada sejumlah bus yang malah tidak mematikan mesin kendaraannya ketika mengisi bahan bakar di SPBU. Apakah tidak berbahaya?
Nah, ternyata ada alasan tertentu mengapa bus tidak mematikan mesin ketika mengisi bahan bakar solar di SPBU. Biar nggak penasaran, simak jawabannya di bawah ini.
Alasan Bus Tidak Mematikan Mesin saat Isi Bahan Bakar Solar
Adri Budiman selaku Head of Sales Bus & Product of PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), menjelaskan alasannya kenapa banyak pengemudi bus yang tidak mematikan mesin kendaraan ketika tengah mengisi bahan bakar solar di SPBU. Salah satunya karena demi kenyamanan penumpang yang berada di dalam bus.
"Ketika bus isi solar dan tidak mematikan mesin, hal ini bertujuan agar kabin tetap dingin dan sejuk , sehingga penumpang tetap nyaman," ungkap Adri, kepada detikOto dalam pernyataan tertulis beberapa waktu lalu.
Sebab, mengisi bahan bakar bus dengan solar butuh waktu yang tidak sebentar. Apabila mesin bus dimatikan, otomatis AC juga tidak menyala. Hal ini membuat sebagian penumpang merasa pengap dan kegerahan.
Meski begitu, Andri tetap menghimbau kepada para pengemudi bus untuk selalu menaati peraturan yang berlaku di SPBU, salah satunya mematikan mesin kendaraan.
"Usahakan mesin bus dimatikan ketika melakukan pengisian bahan bakar di SPBU untuk memastikan keselamatan penumpang juga," ujarnya.
Di sisi lain, pada dasarnya setiap SPBU memiliki standar atau aturan yang perlu ditaati untuk setiap pengendara yang ingin mengisi bahan bakar.
"Kami tetap terus mengimbau bagi para pengemudi bus untuk mematikan mesin saat mengisi bahan bakar di SPBU, demi memastikan keselamatan penumpang," jelas Andri.
Ini Pentingnya Mematikan Mesin Kendaraan saat Isi Bahan Bakar
Tak hanya bus, sebenarnya seluruh kendaraan wajib mematikan mesin ketika mengisi bahan bakar di SPBU. Hal itu dilakukan demi keamanan untuk mencegah timbulnya kebakaran.
Mengutip laman Auto2000, mengisi bahan bakar merupakan salah satu proses yang krusial. Apabila di dekat kendaraan muncul percikan api, maka hal tersebut bisa menyebabkan kebakaran.
Nah, percikan bisa muncul dari mesin kendaraan yang menyala. Soalnya, ketika mesin dihidupkan maka unsur pembentukan api atau biasa disebut segitiga api sudah lengkap. Segitiga api yang dimaksud adalah bahan bakar, udara, dan sumber api.
Dalam kondisi tersebut, sumber api bisa berasal dari panas mesin, kelistrikan di kendaraan yang tidak sempurna, hingga busi atau pengapian mesin. Kalau sudah menimbulkan kobaran api, bisa repot semuanya.
Namun, lain halnya dengan mesin diesel, seperti yang digunakan pada sejumlah mobil, bus, dan truk. Mesin diesel tidak memakai busi untuk pengapian karena menggunakan prinsip Compression Ignition (pengapian kompresi).
Mesin diesel bekerja dengan cara memanaskan udara dalam silinder hingga mencapai suhu yang sangat tinggi. Kemudian, bahan bakar diesel akan mengalir ke dalam silinder untuk proses pengapian. Nah, proses pembakaran ini menghasilkan energi yang digunakan untuk menggerakan piston.
Mudahnya, proses pengapian terjadi secara otomatis saat bahan bakar diesel mengalir ke dalam ruang bakar. Maka dari itu, kendaraan bermesin diesel tidak memakai busi sebagai penghasil api.
Alasan itulah yang membuat bahan bakar diesel tidak mudah langsung terbakar. Alhasil, banyak pengemudi bus yang memilih tidak mematikan mesin saat mengisi bahan bakar di SPBU.
Itu dia alasan pengemudi bus tidak mematikan mesin saat mengisi solar di SPBU. Meski begitu, sebaiknya tetap matikan mesin setiap kali detikers mengisi bahan bakar.
Simak Video "Video: Bus Rombongan Jemaah Umrah Kecelakaan di Muba, 4 Orang Tewas"
(ilf/fds)