Transportasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur akan mengadopsi teknologi canggih. Di masa depan, kendaraan di IKN Nusantara bakal lebih canggih dan ramah lingkungan.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan gambaran pada tahun 2045 di IKN akan ada banyak teknologi canggih. Mulai dari taksi terbang sampai kendaraan otonom tanpa sopir akan digunakan di IKN di masa depan.
"Kira-kira seperti apa di 2045? Saya ngarang-ngarang kita bikin visi-visi kita ke depan. Di sana ada taksi terbang, ada misalnya drone, robot yang akan memantau semua perkembangan kota kemungkinan juga untuk logistik, kendaraannya harus kendaraan listrik, angkutan umumnya juga driverless nggak ada sopirnya," ujar Bambang dalam acara Seminar Masa Depan Pasca IKN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Asyik ya? Mudah-mudahan saya juga ngalamin. Ini sekarang proof of concept semuanya. Proof of concept itu adalah testing teknologi di lapangan," sambungnya.
Dari pemaparan Bambang, reka Ibu Kota Nusantara pada 2045 akan semakin canggih. Di sana bakal ada kendaraan umum otonom berbasis permintaan (on demand). Ada juga taksi terbang atau Advanced Air Mobility berkapasitas lima orang.
Selain itu, bakal ada drone dan robot otonom untuk mendukung sirkulasi logistik kota. Juga disiapkan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif.
Bicara kendaraan listrik, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah merancang infrastruktur berupa jalanan yang bisa ngecas mobil listrik. Kementerian PUPR melalui Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) mengungkapkan, jalan tol di IKN bisa dibekali teknologi pengisian daya baterai mobil listrik. Aspal jalan tol bisa ngecas mobil listrik sambil jalan.
"Jadi sudah aspal ada lapisan tertentu lah atau di parking area. Jadi namanya, itu sudah dijalankan di beberapa negara Eropa uji coba untuk mendukung orang sambil jalan bisa nge-charge di tol," ujar Ketua Satgas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga dikutip detikFinance.
Teknologi ini juga tengah diuji coba di negara-negara kawasan Eropa. Namun hal ini masih berupa konsep sehingga belum ada implementasinya.
"Penerapan teknologi jalan yang dapat mengisi ulang daya mobil listrik di tol IKN tersebut masih berupa konsep dan penerapannya dilakukan secara bertahap," kata Danis dikutip Antara.
Teknologi ini memungkinkan pengguna mobil listrik menambah daya jangkau baterainya tanpa harus berhenti di SPKLU. Terdapat lapisan tertenti di jalan tol yang memungkinkan transfer energi ke kendaraan listrik.
"Tadinya di tol di mana nantinya kita coba satu segmen. Jadi setelah dilakukan pengaspalan, nantinya ada pemasangan lapisan tertentu di jalan tol," katanya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini