Balap liar di Bogor, tepatnya di Jalan Galuga, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, memakan korban jiwa. Dalam kecelakaan itu, dua motor antara motor warga dan motor joki balap liar adu banteng. Satu orang tewas akibat kecelakaan tersebut.
Diberitakan detikNews, peristiwa ini terjadi pada Sabtu (27/1/2024) sekitar pukul 02.30 WIB. Polisi mengungkapkan kecelakaan ini disebabkan karena kelalaian si pengemudi yang melakukan balap liar.
Dalam rekaman video amatir, terlihat awalnya dua motor saling berpacu adu kecepatan di jalan yang gelap. Salah satu motor pembalap liar mengambil jalur berlawanan arah. Tiba-tiba, datang motor dari arah berlawanan hingga mengakibatkan kedua motor bertabrakan. Salah satu pemotor terlempar sejauh beberapa meter. Korban terlihat tergeletak bersimbah darah.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor Iptu Angga Nugraha menjelaskan, awalnya motor yang dikemudikan Irfan bergerak dari arah Bogor ke Leuwiliang. Saat di lokasi, motor Irfan terlalu mengambil ke kanan sehingga terjadi tabrakan.
"Sebelum terjadi kecelakaan, kendaraan sepeda motor B-3190-SIT (dikendarai Irfan) bergerak dari arah Bogor menuju arah Leuwiliang. Setiba di TKP, diduga bergerak terlalu ke kanan," katanya.
Di saat bersamaan datang motor dari arah berlawanan yang dikemudikan oleh Gunawan. Dua motor itu kemudian bertabrakan.
Angga mengatakan, dalam kejadian itu pemotor bernama Irfan (20) tewas di lokasi dengan luka di kepala, sementara satu pemotor lainnya bernama Gunawan (33) mengalami luka berat di kepala dan masih perawatan di RSUD Leuwiliang.
"Dari hasil interogasi, saksi-saksi di TKP, dan olah TKP, serta dikaitkan dengan adanya barang bukti serta pendalaman analisa fakta, dapat disimpulkan bahwa terdapat kelalaian terhadap pengemudi kendaraan nopol B-3190-SIT atas nama Irfan, pada saat berkendara tidak dalam konsentrasi penuh sehingga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas," sebutnya.
Nyawa Warga Terancam
Aksi balap liar masih banyak terjadi di berbagai daerah. Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, aktivitas ini masih sering dilakukan anak-anak muda untuk menguji motor, taruhan hingga uji nyali.
"Biasanya dilakukan di spot-spot tertentu yang gelap, jalannya panjang dan jauh dari pantauan petugas. Karena mereka sudah tahu rute-rute dan jam petugas kosong," kata Sony kepada detikOto, Kamis (1/2/2024).
Sony menegaskan, kegiatan balap liar ini harus disetop. Sebab, balap liar meresahkan dan membahayakan pengguna jalan lainnya.
"Yang bisa menyetop adalah masyarakat. Nggak bisa semuanya diserahkan tanggung jawabnya kepada polisi, harus ada aparat daerah yang berperan dan bisa mencegah ini. Misalnya koordinasi antar RT RW, keamanan setempat dan lain-lain. Kalau nggak dimulai kapan lagi?" ujarnya.
Simak Video "Video: Momen Puluhan Remaja Terjaring Razia Balap Liar di Kota Pasuruan"
(rgr/din)