Ganjar Pranowo menyinggung kebijakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang membeli pesawat tempur bekas dari Qatar. Capres nomor urut tiga itu menyinggung jet tempur bekas tersebut usai ditanyai wartawan soal kesiapannya menghadapi debat ketiga yang mengusung tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan juga geopolitik.
Mengenai jet tempur bekas tersebut, Menhan Prabowo mengklaim bahwa jam terbang jet tempur bekas itu masih rendah dan bisa dipakai sampai 15 tahun lagi.
Seperti diungkapkan Prabowo, jam terbang (flying hours) 12 unit pesawat tempur Mirage 2000-5 yang dibeli Indonesia dari Qatar masih 30 persen. Artinya, jam terbang jet tempur buatan Dassault Aviation (Prancis) itu masih tersisa 70 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya, jam terbangnya masih lama. Jadi, Mirage 2000-5 ini masih punya usia pakai ya kira-kira 15 tahun lagi, karena baru dipakai kurang lebih 30 persen flying hours," kata Prabowo saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta (6/7/2023) dikutip dari Antara.
Lebih lanjut Prabowo menjelaskan, pembelian 12 unit Mirage 2000-5 dari Qatar merupakan upaya memastikan kesiapan tempur TNI AU mengingat beberapa pesawat tempur TNI AU masuk peremajaan (refurbishment), pemeliharaan dan perbaikan (overhaul/repair).
Sementara itu, pesawat tempur baru yang dibeli Indonesia dari perusahaan Prancis Dassault Aviation, yaitu Dassault Rafale baru akan tiba di Indonesia sekitar 36 bulan atau baru akan tiba sekitar 2026, sementara untuk operasional masih harus menunggu sampai kurang lebih 48 bulan atau sekitar 2027.
"Itu lah maksudnya kita mencari pesawat fighter (tempur) interim (sementara) yang bisa segera kita gunakan. Dan memang, tentunya pesawat Mirage 2000-5 tidak sama kecanggihan dan modernnya dengan Rafale. Ini Rafale kan teknologi terakhir, tetapi (Rafale dan Mirage) sama-sama buatan Dassault," sambung Prabowo lagi.
Prabowo pun menerima penjelasan penggunaan Mirage merupakan bagian dari adaptasi mengoperasikan Rafale, yang keduanya sama-sama teknologi dari Prancis. "Jadi, (Mirage) itu kita pakai. Satu, untuk kekuatan deterrent, untuk interim, sekaligus untuk membiasakan penerbang-penerbang kita dengan teknologi Prancis," tambah Capres nomor urut dua tersebut.
Oleh karena itu, dia pun heran jika ada pihak-pihak yang "nyinyir" terhadap dirinya karena membeli Mirage 2000-5. "Kebetulan memang banyak yang seolah-olah nyinyir, seolah-olah ya mau macam-macam menilai bahwa diomongin pesawat bekas, pesawat bekas. Ya memang sering terpaksa kita beli pesawat yang tidak baru," kata Prabowo.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia membeli 12 unit Mirage 2000-5 berikut perangkat pendukungnya dari Qatar dalam Kontrak Jual Beli Nomor: TRAK/181/PLN/I/2023/AU yang diteken pada 31 Januari 2023.
Nilai pembelian pesawat itu sebesar 733 juta euro atau nyaris Rp 12 triliun dengan penyedianya perusahaan asal Republik Ceko, Excalibur International A.S.
"Material kontrak tersebut meliputi 12 MIRAGE 2000-5 Ex. Qatar Air Force (9 Single Seat And 3 Double Seat, 14 Engine and T-cell, Technical Publications, GSE, Spare, Test Benches, A/C Delivery, FF & Insurance, Support Service (3 Years), Training Pilot And Technician, Infrastructure, dan Weaponary," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha dalam siaran tertulisnya bulan lalu.
Jadwal pengiriman 12 unit Mirage 2000-5 24 bulan setelah kontrak efektif dan akan ditempatkan di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Spesifikasi Mirage 2000-5
Mirage 2000-5 pertama kali diperkenalkan ke dunia pada tahun 1978. Ini merupakan pesawat berjenis multirole, yang artinya pesawat ini bisa digunakan pada beragam kebutuhan perang, seperti pertempuran di udara, pengeboman udara, sebagai pendukung di udara, serta menghancurkan target-targer darat.
Dengan lebar sayap 9,13 meter dan panjang 14,36 meter, pesawat ini mampu mencapai kecepatan maksimal 2,2 mach. Itu setara dengan sekitar 2.333 km/jam.
Di seluruh dunia, jumlah kapal ini mencapai 2.000 unit lebih yang sudah dan masih dipakai oleh banyak angkatan udara. Setidaknya, sebagaimana dikutip dari Dassault Aviation, pesawat ini sudah diekspor ke Brasil, Uni Emirat Arab, Mesir, Yunani, India, Peru, dan Qatar.
Tersedia dalam dua versi yakni single dan twin seater, Mirage 2000-5 mampu menanjak naik dengan kecepatan 18.288 meter dalam satu menit.
Simak juga Video 'Singgung Program Makan Siang Gratis, Mahfud: Prospeknya Apa?':
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini