Persaingan pabrikan Jepang dan China bukan rahasia lagi. Wajar kedua negara ini telah sadar bahwa industri otomotif menjadi salah satu indikator untuk menggerakan perekonomian. Kali ini, bendera perang langsung diperlihatkan raksasa otomotif asal China, BYD, dengan meluncurkan bus listrik barunya pada Senin (20/11) lalu di Jepang.
Dikutip Carnewschina, bus listrik BYD ini menyandang nama J7 dengan harga fantastis setara 3 mobil Toyota Alphard, yaitu 36,5 juta Yen atau setara dengan Rp 3,8 miliar. Karena berdasarkan harga di situs resmi Toyota Indonesia, saat ini Toyota Alphard memiliki 3 model, dan untuk pilihan termurah yaitu All New Alphard 2.5 X Type dibanderol Rp 1.356.100.000.
Genderang perang yang dikibarkan BYD di Jepang bukan tanpa alasan, BYD memilih Jepang adalah karena saat ini Negeri Sakura berada dalam fase transisi menuju elektrifikasi bus. Dengan begitu, permintaan terhadap kendaraan listrik serbaguna bakal mengalami peningkatan.
Baca juga: Industri Mobil China Makin Diakui Dunia! |
Sebelumnya, BYD juga telah mengenalkan beberapa bus listrik di Jepang. Misalnya, bus listrik kompak J6 mereka yang ditujukan sebagai bus komunitas, dan bus listrik K8 yang didesain untuk bus jalur khusus di Jepang. Tak hanya itu, BYD juga telah mengobral lima bus listrik K9-nya di Kyoto.
BYD mencoba memperluas jangkauan modelnya dengan J7. Langkah ini menandai komitmen perusahaan asal China tersebut untuk terus berinvestasi di industri otomotif di Jepang.
Bicara soal perawakan, bus ini mirip dengan bus Transjakarta yang biasanya digunakan di Indonesia. Kursinya dibalut dengan warna biru terang yang dapat menampung hingga 61 orang dengan tata letaknya 5 di belakang dan 2x2 pada sisa kursinya. Bus buatan China ini punya dimensi berukuran panjang 8.990mm, lebar 2.300mm, dan tinggi 3.255mm.
Bus BYD J7 ditenagai oleh baterai blade LFP dengan kapasitas 90 kW. Berkat baterai ini, bus bisa melakukan perjalanan hingga 250 km dalam satu kali pengisian daya. Selain itu, J7 juga telah dilengkapi dengan standar pengisian daya CHAdeMO. Mereka terus berkolaborasi dengan beberapa produsen pengisian daya di Jepang dan menandatangani perjanjian sesuai ketentuan SPKLU di Jepang.
Bus listrik berukuran sedang ini akan mulai menerima pesanan pada 1 Januari 2024, dengan perkiraan pengiriman pertamanya dijadwalkan pada triwulan keempat tahun 2025.
Simak Video "Video: Respons BYD Indonesia soal Kasus Mobil Listrik Seal Berasap di Jakbar"
(lth/lth)