Bus Sugeng Rahayu punya catatan hitam di Jawa Timur. Bahkan, sepanjang tahun ini, bus Sugeng Rahayu sudah tujuh kali kecelakaan di kawasan tersebut. Mengapa masih ada penumpang yang tetap mau naik?
Baru-baru ini, bus Sugeng Rahayu mengalami adu banteng dengan bus Eka Cepat di jalur Ngawi-Madiun, Jawa Timur. Sebelumnya, bus tersebut kerap terlibat kecelakaan, misalnya terguling, menabrak pemotor, menghantam bangunan dan tiang listrik, menyenggol pikap dan masih banyak lagi.
Salah satu penumpang bus Sugeng Rahayu yang selamat dari insiden adu banteng di jalur Ngawi-Madiun, Sri Utami (44), menjelaskan alasan dirinya naik bus Sugeng Rahayu meski punya catatan hitam di Jawa Timur.
Selain karena cepat, kata Sri Utami, angkutan tersebut dikenal murah. Sehingga, bus Sugeng Rahayu tetap menjadi pilihannya saat hendak ke luar kota.
"Saya sering naik bus, kadang Mira, kadang ya Sugeng. Mengidolakan (Sugeng) sih enggak, cuma ya ini biaya lebih murah mau pulang jenguk anak, sama ada kakak bikin hajatan," ujar Sri Utami soal alasan memilih bus Sugeng Rahayu, dikutip dari detikJatim, Senin (4/9).
Lebih jauh, Sri memastikan, bus Sugeng Rahayu memang kerap melaju kencang. Bahkan, saking terbiasanya dengan kondisi tersebut, dia dan suaminya bisa tertidur lelap di kendaraan.
"Bus kecepatan ngebut, tapi saya nggak mau nyalahin," tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur Utomo Harmawan membenarkan bus Sugeng Rahayu sudah terlalu sering kecelakaan. Itulah mengapa, pihaknya berniat mencabut izin trayeknya.
"Kita memberi usulan atau rekomendasi saja. Tapi Bus Sugeng Rahayu ini terlalu sering (kecelakaan), maka akan kita evaluasi. Kita usulkan Bus Sugeng Rahayu sudah terlalu sering (kecelakaan)," ungkap Utomo Hermawan.
"Kita akan memberi masukan kepada pusat karena yang berwenang melakukan penindakan, teguran, peringatan, bahkan pencabutan izin trayek ya pemberinya dalam hal ini Direktorat Angkutan Jalan," kata dia menambahkan.
Simak Video "Video Bus Sugeng Rahayu Diserang Suporter PSS Sleman"
(sfn/rgr)