Polusi udara di Jakarta tengah menjadi sorotan. Kendaraan bermotor dianggap menjadi salah satu penyumbang polusi udara terbesar. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta pun mengambil langkah untuk mengurangi polusi udara.
Setidaknya ada empat kebijakan yang diambil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi polusi udara akhir-akhir ini. Pertama soal pembatasan kendaraan bermotor.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan pihaknya akan membatasi kendaraan bermotor, terutama di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Setiap hari Rabu, pegawai di Pemprov DKI Jakarta dilarang membawa kendaraan bermotor. Hanya kendaraan listrik yang dibolehkan.
"Kami telah menetapkan setiap Rabu dalam sepekan, seluruh aparatur sipil negara (ASN) maupun PJLP (Penyedia Jasa Layanan Perorangan) yang bertugas di kantor dinas maupun lima suku dinas tidak membawa kendaraan bermotor kecuali berbasis listrik," ujar Asep dikutip dari situs resmi Pemprov DKI Jakarta.
Langkah kedua adalah memfasilitasi uji emisi kendaraan bermotor. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta akan membuka layanan uji emisi kendaraan bermotor di kantor dinas maupun suku dinas setiap hari.
"Kami juga bekerja sama dengan organisasi perangkat daerah untuk memfasilitasi pegawai yang ingin meminta pelayanan uji emisi," katanya.
Ketiga, Asep menyebut setiap kendaraan bermotor milik pegawai maupun warga yang masuk ke gedung milik Pemprov DKI Jakarta, harus sudah lulus uji emisi. Gedung yang dimaksud seperti kantor wali kota dan dinas. Nantinya, kendaraan akan dicek pelat nomornya apakah sudah lulus uji emisi atau tidak.
"Petugas keamanan kantor akan mengecek nopol kendaraan bermotor yang masuk melalui aplikasi uji emisi. Jika tidak tertera, maka kendaraan bermotor tidak boleh masuk," ungkapnya.
Terakhir soal pembatasan mobilitas untuk mengurangi polusi udara. Menurut Asep, Pemprov DKI Jakarta akan menerapkan work from home (WFH) 50 persen yang dimulai akhir Agustus hingga tiga bulan ke depan.
"Saat pelaksanaan KTT Asean di Jakarta akan diterapkan WFH 75 persen," katanya.
Simak Video "Video: Bagaimana Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini?"
(rgr/dry)