Nikuba diklaim sang penemu tak membutuhkan BBM untuk menjalankan motor. Mendengar itu, begini respons Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Nikuba belakangan menyedot perhatian masyarakat. Utamanya usai Nikuba dipamerkan di Milan, Italia. Tak cuma itu, Nikuba juga disebut telah menandatangani kerjasama dengan perusahaan Italia penyuplai energi untuk Ferrari dan Lamborghini.
Sebelum terbang ke Italia, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto rupanya pernah melihat langsung alat pengkonversi air jadi BBM yang belakangan ramai disorot, Nikuba. Kala itu, Nikuba turut ambil bagian dalam Pameran Inovasi Teknologi di Kodam III Siliwangi pada awal tahun 2023. Saat itu, Aryanto menjelaskan langsung ke Prabowo soal cara kerja Nikuba yang telah dipasang di sepeda motor TNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini (Nikuba) yang air saya jadikan hidrogen Pak, proses secara elektrolisis untuk memecahkan hidrogen dan oksigen, dari hasil H2O-nya ini, ini selang panjang untuk masuk ke karburator," jelas Aryanto dalam video yang diunggah di akun Facebook Aryanto Misel pada Maret 2023.
Prabowo pun cukup antusias mendengar penjelasan Aryanto itu. Terutama saat diberi tahu Nikuba tidak membutuhkan BBM untuk bisa menjalankan motor.
"Oh ya (bisa menjalankan motor tanpa BBM)? Yang benar?" tanya Prabowo.
"Enggak perlu, powenya besar," tegas Aryanto.
"Saya pengin lihat nanti ya, bisa ya, uji coba nanti," sahut Prabowo lagi.
Setelah unjuk gigi di Negeri Pizza, Nikuba yang sempat viral tahun lalu memang disorot lagi. Tidak sedikit yang skeptis terhadap cara kerja Nikuba yang diklaim bisa menggantikan bahan bakar dari air itu. Di sisi lain, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan masih butuh riset lanjutan untuk memastikan kinerja Nikuba.
Namun Aryanto Misel justu sudah menutup pintu meski BRIN membuka kesempatan untuk menggunakan fasilitasnya. Aryanto mengaku sudah 'dibantai habis' oleh pihak BRIN. Dia juga tidak mempermasalahkan bila ada pihak asing yang ingin meminang Nikuba. Aryanto tak menampik butuh dana untuk riset-riset selanjutnya tapi tidak ingin dari pemerintah.
Nikuba sendiri sudah terdaftar dalam laman Pangkalan Data Kekayaan Intelektual sebagai merek dengan nomor permohonan DID2022054964. Statusnya sudah didaftar dengan tanggal perlindungan dimulai 28 Juli 2022 dan berakhir perlindungan 28 Juli 2032.
Penjelasannya masuk dalam jenis barang atau jasa; unit elektrolisis untuk mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Pemiliknya bernama H. Aryanto Misel yang beralamat di Cirebon, Jawa Barat.
Dalam laman DJKI juga disebutkan merek berbeda dengan paten. Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini