Perusahaan yang Undang Nikuba ke Italia Buka Suara, Begini Katanya

Perusahaan yang Undang Nikuba ke Italia Buka Suara, Begini Katanya

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 18 Jul 2023 12:08 WIB
Nikuba alat pengubah air jadi hidrogen karya warga Cirebon.
Nikuba Foto: Ony Syahroni
Jakarta -

Nikuba, alat yang disebut bisa mengubah air jadi bahan bakar diundang perusahaan PT Octagon Precision Indonesia yang memiliki induk di Italia. Kini perusahaan tersebut buka suara.

detikOto coba menghubungi Sumardi perwakilan dari PT Octagon Precision Indonesia terkait kegiatan Nikuba saat di Italia. Seperti diketahui, sebelumnya Nikuba disebut menyedot atensi perusahaan penyedia energi Ferrari dan Lamborghini.

Saat disinggung, Sumardi tidak menjelaskan bagaimana Nikuba dipresentasikan di Italia. Dalam akun facebook, Aryanto Misel sempat mengunggah kegiatan di acara pameran otomotif MIMO yang digelar pada 16-18 Juni 2023, di Milan, Italia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk saat ini izinkan kami fokus kepada pengembangan inovasi menuju ke tahapan technology readyness level uji dan engineering," jawab Sumardi saat ditanya bagaimana kegiatan Nikuba saat di Italia kepada detikcom, Selasa (18/7/2023).

"Demikian dari kami," singkatnya.

ADVERTISEMENT

Sumardi belum merespons terkait maksud dari pernyataan tersebut. Termasuk soal status Nikuba yang disebut pada tahap pengembangan inovasi.

Seperti diketahui dalam laman tniad.mil.id disebutkan Nikuba mendapat kesempatan untuk dipresentasikan pada beberapa pabrikan otomotif Italia yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2023 di Milan. Penemu Nikuba, Aryanto ditemani tim yang terdiri dari Sumardi dan Immanuel Hutapea untuk memenuhi undangan tersebut.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membenarkan salah satu penelitinya bertemu yang dengan penemu Nikuba, Aryanto Misel di Italia. Ternyata antara BRIN dan Aryanto Misel disponsori oleh perusahaan yang sama.

"Kebetulan periset itu di bawah saya, jadi mengkonfirmasi bahwa memang datang ke Italia atas undangan mitra kerja sama kami dengan teknologi yang berbeda. Teknologi yang kita kerja sama adalah motor listrik, tidak ada kaitannya sama sekali. Cuma kebetulan sponsornya sama, sehingga akhirnya bertemu karena sponsornya sama," kata Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN Haznan Abimanyu saat konferensi pers di kantor BRIN, kawasan Jakarta Pusat, Jumat (14/7).

"(Diundang) Perusahaan motor listrik, basisnya di Indonesia, jadi mitra kami ada induknya di Italia, nah mitra kami yang mengundang pak Misel ke induknya untuk mempresentasikan, nah induknya ini yang ke Cirebon," tambah dia.

Kendati diundang oleh pihak yang sama, keduanya punya misi berbeda. Haznan mengatakan Aryanto membawa misi khusus terkait Nikuba, sementara peneliti BRIN memiliki kerjasama soal teknologi motor listrik.

Kepala Pusat Riset dan Konservasi Energi BRIN Cuk Supriyadi mengatakan mitra BRIN yang mengundang ke Italia yang dimaksud merupakan distributor merek Gesits.

"Ya (PT Octagon Precision Indonesia) dan Gempacs," kata Cuk saat dikonfirmasi detikOto, Jumat (14/7/2023).

PT Octagon Precision Indonesia saat ini diketahui memiliki unit bisnis sebagai pemasaran motor listrik Gesits di Indonesia. Sedangkan Gempacs, dalam situs resminya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang mobilitas motor listrik tempel untuk perahu serta pengisian daya di pelabuhan dan layanan Internet of Thing (IoT).

"(PT Octagon Precision Indonesia) Salah satunya itu (menjual motor listrik Gesits). Kami kerja sama pengembangan motor listrik untuk pengguna perahu listrik," tambah Cuk.

Nikuba dalam laman Pangkalan Data Kekayaan Intelektual sudah terdaftar sebagai merek dengan nomor permohonan DID2022054964 dengan tanggal dimulai perlindungan 28 Juli 2022 dan berakhir berlindungan 28 Juli 2032.

Penjelasannya masuk dalam jenis barang atau jasa; unit elektrolisis untuk mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Pemiliknya bernama H. Aryanto Misel yang beralamat di Cirebon, Jawa Barat.

DetikOto juga sudah menghubungi Aryanto Misel untuk mengetahui perkembangan Nikuba, namun yang bersangkutan belum merespons.




(riar/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads