Nikuba, akronim dari Niku Banyu, alat yang diklaim mampu mengubah air menjadi bahan bakar buatan Aryanto Misel. Namanya kini membetot perhatian banyak orang. Sebelum Nikuba melejit, Aryanto Misel sudah menghabiskan uang ratusan juta rupiah untuk biaya riset Nikuba.
Selama perjalanan menciptakan Nikuba, Aryanto juga mengaku telah mengorbankan tiga unit sepeda motor yang dijadikan sebagai bahan uji coba.
"Kalau uang mungkin sudah habis ratusan juta selama lima tahun menciptakan Nikuba ini. Termasuk tiga unit motor yang terbakar," kata Aryanto Misel saat berbincang dengan detikJabar, beberapa waktu yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Aryanto Misel menjelaskan cara kerja dari Nikuba buatannya. Menurut dia, Nikuba memiliki fungsi untuk memisahkan antara Oksigen (O2) dan Hidrogen (H2) yang terkandung di dalam Air (H2O) melalui proses elektrolisis.
Hidrogen yang telah dihasilkan kemudian dialirkan ke ruang bakar mesin kendaraan sebagai bahan bakar. Sementara oksigennya akan kembali dielektrolisis menjadi Hidrogen dan dialirkan lagi ke ruang bakar kendaraan.
Hanya saja, kata Aryanto, adapun air yang bisa digunakan adalah air yang sudah tidak memiliki kandungan logam berat.
"Untuk proses menghasilkan hidrogen, tetap dibutuhkan katalis. Dan katalis yang saya gunakan ini, buatan saya sendiri, hasil jerih payah saya untuk menemukan katalis yang tidak ada di pasaran," kata Aryanto.
Serda Muhammad Sutami merupakan anggota TNI dari Koramil Lemahabang yang bertugas sebagai Babinsa di Desa Wilulang, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Dia pernah menjajal Nikuba pada motor dinasnya.
Saat ditemui di kediamannya di Kabupaten Cirebon, Serda Sutami bercerita tentang pengamalannya selama menggunakan Nikuba buatan Aryanto. "Dengan dipasangnya alat Nikuba ini sangat berguna sekali bagi saya untuk menjalankan tugas sebagai Babinsa," kata serda Sutami saat berbincang dengan detikJabar.
Sejak alat tersebut terpasang di kendaraan dinasnya, Sutami mengaku sudah tidak lagi menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM). Adapun BBM yang masih tersimpan di tangki kendaraannya, hanya sebatas untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu Nikuba buatan Aryanto mengalami masalah.
Nikuba unjuk gigi di Italia, belum diuji secara ilmiah oleh BRIN
Nikuba, alat yang disebut bisa mengubah air jadi bahan bakar diundang perusahaan PT Octagon Precision Indonesia yang memiliki induk di Italia. Sumardi perwakilan dari PT Octagon Precision Indonesia belum mau bicara banyak terkait kegiatan Nikuba saat di Italia. Seperti diketahui, Nikuba diklaim menyedot atensi perusahaan penyedia energi Ferrari dan Lamborghini.
"Untuk saat ini izinkan kami fokus kepada pengembangan inovasi menuju ke tahapan technology readyness level uji dan engineering," jawab Sumardi saat ditanya bagaimana kegiatan Nikuba saat di Italia kepada detikcom, Selasa (18/7/2023).
Dadan Nugraha, Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga, Masyarakat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mengungkapkan, Badan Riset dan Inovasi Nasional sudah mengunjungi Aryanto Misel di Cirebon, Jawa Barat sejak pertengahan Mei 2022. Kala itu Nikuba sedang membetot perhatian publik, BRIN membuka komunikasi kepada Nikuba untuk diuji secara ilmiah.
"Saya baru silaturahmi, membuka pintu komunikasi. Kita ngobrol-ngobrol, tapi memang beliau waktu itu, mungkin sebelumnya ada statement dari periset BRIN yang kurang berkenan di beliau. Itu kalau klaim beliau, cerita juga ke saya. Jadi sudah menutup diri, saya (Aryanto Misel) tidak mau dibantu, kira-kira begitu," kata dia.
Aryanto tampaknya sudah kadung dibuat kecewa bahkan dia mengungkap sudah 'dibantai habis' di sini. Aryanto bahkan mengatakan tidak butuh bantuan pemerintah. Dia juga tak mempermasalahkan alat temuannya dijual ke pihak asing.
Dalam video yang beredar di sosial media sebagaimana diunggah ulang akun Twitter @AbdiYanzil, 'dibantai habis' itu merujuk pada perilaku salah satu orang BRIN yang mematahkan temuan Aryanto Misel. Aryanto mengatakan bahwa pihak BRIN menyebut, Nikuba tidak akan maju tanpa bantuan BRIN.
"Itu kan saya ribut itu sama orang BRIN, saya nerangin belum sampai selesai langsung dipatahin itu di tengah. 'Tanpa BRIN enggak akan jalan itu Nikuba', bahasa itu kan enggak etis. Mau jalan mau enggak buktinya Kodam beli sama saya udah ratusan juta sampai sekarang barangnya," jelas Aryanto dalam video.
Nih, orangnya langsung yang ngomong pak @brin_indonesia ..kalian relah meremehkan hasil kerja putra bangsa Indonesia sendiri. Memalukan dan tidak punya malu kalian. pic.twitter.com/6Qj0jmuQ8O
β Abdi Yanzil (@AbdiYanzil) July 10, 2023
(riar/dry)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar