Semakin besar kendaraan maka akan semakin banyak memiliki blind spot alias titik buta. Contohnya seperti di kendaraan-kendaraan seperti truk dan bus, biasanya memiliki hampir semua titik buta di berbagai sisi, baik depan-belakang, maupun kanan-kiri.
Pengemudi bus pariwisata, Fariz, menjelaskan, sudut-sudut yang ada di bus merupakan titik buta bagi pengemudi. Di depan, titik buta terjadi karena adanya pilar di bagian kaca depan dan pintu depan. Sementara blind spot di sudut belakang bus terjadi karena tidak bisa dijangkau kaca spion.
"Semua pojokan bus jadi titik buta. Kita pengemudi kan cuma kebantu sama dua kaca spion aja. Kalau pakai spion biasa (konvensional), titik-titik buat itu nggak kelihatan," terang Fariz kepada wartawan di Pejagan, Brebes, beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dibandingkan dengan truk yang memiliki model kepala dan badan terpisah, pada bus yang memiliki kepala dan badan yang menyatu tidak memiliki banyak titik buta di bagian samping, sebab masih bisa dijangkau kaca spion.
"Kalau bagian samping masih kelihatan, tapi titik setelah ban belakang itu yang nggak kelihatan, apalagi pas posisi lagi menikung, itu udah nggak kelihatan sama sekali," ujar Fariz lagi.
Jika melihat salah satu cuplikan video YouTube yang membahas mengenai blind spot bus, titik buta pada kendaraan penumpang ini terletak di empat posisi, pertama di area depan, kedua dan ketiga di bagian pilar depan, dan keempat di bagian belakang. Semakin banyak pilar depan, maka titik butanya akan semakin banyak pula.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah