Kata Sopir Bus Mending Hilangkan Satu Nyawa Mobil Kecil, Ini Bahaya Dekat Bus

Kata Sopir Bus Mending Hilangkan Satu Nyawa Mobil Kecil, Ini Bahaya Dekat Bus

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 26 Jun 2023 07:34 WIB
Pemprov DKI Jakarta menyiapkan terminal Pulogebang sebagai pusat pemberangkatan pemudik. Begini suasana terminal jelang arus mudik.
Ilustrasi bus (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta -

Viral di media sosial pernyataan seorang sopir bus yang menuai kontroversi. Sopir bus itu bilang lebih baik menghilangkan satu nyawa di mobil kecil daripada nyawa banyak orang di dalam bus.

Video viral itu juga diunggah oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni di akun instagram pribadinya. "Hati-hati kalo di jalan mobil kamu dipepet bus," begitu tertulis dalam video yang viral.

Dalam video itu, terjadi perdebatan antara sopir bus dengan pengendara lain. Diduga perdebatan ini terjadi setelah ada yang membahayakan di jalan. Sampai-sampai, terlontar kata-kata dari seorang sopir bus yang mengatakan bahwa lebih baik menghilangkan satu nyawa di mobil kecil daripada satu bus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya ibu, maaf. Sekarang gini, kalau kita sopir bus, lebih baik hilangin satu nyawa mobil kecil daripada satu bus," kata sopir bus tersebut.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]




Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, memang tidak menyarankan pengendara kendaraan kecil baik sepeda motor maupun mobil dekat-dekat kendaraan besar seperti bus dan truk. Sebab, ada bahaya yang mengintai jika dekat-dekat kendaraan besar.

Salah satunya karena bus dan truk memiliki blind spot yang lebih besar. Mungkin kendaraan kecil di sekitarnya tidak terlihat oleh sopir bus atau truk karena terhalang blind spot.

"(Pengendara lain disarankan) menghindar, ngalah, jangan ladeni. Karena banyak dari mereka (sopir bus/truk) nggak berpikir panjang tentang keselamatan bersama," kata Sony kepada detikcom.

Perlu diingat, kendaraan besar semacam bus dan truk sering mengalami rem blong. Hal itu juga membahayakan pengendara lain di sekitarnya.

"Kendaraan besar memiliki blind spot besar, sering terlambat mengantisipasi dan akibat sopir gagal mengontrol kendaraan besarnya, salah satunya rem blong," kata Sony.

Sony menyebut, rem kendaraan besar sering mengalami rusak atau blong lantaran beban kendaraan ditambah muatan yang berat. Hal itu membuat kerja rem bertambah berat.

Untuk mencegah kecelakaan nahas akibat kendaraan besar mengalami rem blong, pengendara lain harus ekstra hati-hati jika berada di dekat kendaraan besar. Memang sebaiknya menghindar dan menjauh dari kendaraan besar. Jika memungkinkan, segera dahului kendaraan besar dan menjauh.

"Ketika di tanjakan hindari di belakang kendaraan besar untuk mengantisipasi gagal nanjak, engine stall. Jaga jarak dua kalinya dimensi kendaraan besar dan terus waspada," saran Sony.

"Di kondisi jalan turunan hindari berada di depan kendaraan besar untuk mengantisipasi rem blong. Artinya bersiap-siap melakukan evakuasi jika terlihat di kaca spion dia meluncur tanpa deselerasi," sambungnya.




(rgr/dry)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads