Aplikasi navigasi semacam Google Maps cukup membantu untuk menentukan arah perjalanan. Apalagi saat kita berkunjung ke wilayah yang belum familiar.
Pengalaman kami selama liputan keluar negeri, aplikasi Google Maps sangat membantu di beberapa negara. Aplikasi itu bisa dimanfaatkan untuk menunjukkan arah perjalanan baik menggunakan kendaraan, berjalan kaki, atau bahkan pakai kendaraan umum.
Tapi, hal ini tampak berbeda dengan di Korea Selatan. Selama berkunjung ke Korea Selatan atas undangan dari PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), kami tidak bisa menggunakan aplikasi Google Maps. Google Maps hanya dapat memberikan petunjuk arah menggunakan angkutan umum di Korea Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Di Korea, Google Maps dipakainya susah. Di Korea, site internet paling besar namanya Naver atau Kakao. Kalau mau download peta Korea, saya merekomendasi Naver atau Kakao. Waktu panggil taksi juga pakai apps Kakao," jelas Kim Su Jin atau yang akrab dikenal Jessie, warga lokal Korea yang menjadi pemandu wisata kami.
Lalu, kenapa Google Maps tidak bisa dipakai di Korea Selatan? Dikutip situs koreanfilm.or.kr, Korea Selatan melarang ekspor data pemetaan lokal ke perusahaan asing. Perusahaan yang terkena dampak adalah perusahaan yang tidak mengoperasikan server data di dalam negeri Korea Selatan.
Disebutkan, Google mengoperasikan server datanya di luar Korea Selatan. Pembatasan tersebut membuat aplikasi navigasi Google Maps sulit digunakan di Korea. Bahkan, untuk mengakses rute pejalan kaki saja kami tidak bisa menggunakan Google Maps.
![]() |
Sempat ada usulan solusi pemerintah Korea mengizinkan Google menggunakan data pemetaan lokal. Syaratnya adalah Google harus mengaburkan data sensitif di fasilitas militer Korea Selatan pada tampilan satelit mereka. Tapi, hingga saat ini aplikasi dari raksasa teknologi tersebut belum bisa dimanfaatkan di Korea.
Sementara itu, aplikasi navigasi Naver dan Kakao sudah tersedia dengan pilihan bahasa Inggris. Jadi, hal ini akan memudahkan penggunanya ketika ingin menggunakan aplikasi navigasi. Sopir bus yang kami tumpangi selama di Korea juga memanfaatkan aplikasi navigasi lokal tersebut.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?