Ujian SIM di Indonesia diminta untuk dievaluasi. Korlantas tengah mengevaluasi bahkan sampai bertanya ke Jepang untuk perbandingan dengan pembuatan SIM di Indonesia.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya untuk mengevaluasi ujian praktik pembuatan SIM. Sigit meminta pembuatan SIM dilakukan perbaikan apabila sudah tidak relevan lagi. Kalaupun sudah tidak relevan dengan kondisi berkendara di Indonesia, agar dihapus dan digantikan dengan metode lainnya.
Salah satunya adalah ujian praktik zig-zag dan mengitari angka 8. Ujian praktik tersebut kerap kali dikeluhkan para pemohon SIM. Selain sulit lulus, kedua ujian itu dinilai tidak relevan dengan kondisi di jalanan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan khusus untuk pembuatan SIM, ini saya minta Kakorlantas tolong dilakukan perbaikan, yang namanya angka delapan itu masih sesuai atau tidak, yang namanya melewati apa itu, zig-zag zig-zag itu masih sesuai atau tidak. Saya kira kalau memang sudah tidak relevan, perbaiki," terang Sigit belum lama ini.
Soal itu, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri mengatakan masih dalam proses evaluasi. Dalam proses evaluasi itu, Korlantas bahkan bertanya mekanisme pembuatan SIM di Negeri Sakura.
"Kami tanya ke Jepang itu bikin SIM seperti program D3, itu biayanya Rp 40 juta, begitu lulus SIM dia selametan, kalau kita di sini 'kasihan lah' kasih saja buat cari makan tapi enggak selamat di jalan kami khawatir dosanya jadi dosa kami," kata Firman.
Ia menampik bahwa polisi mempersulit masyarakat dalam membuat SIM. Adapun serangkaian ujian teori dan ujian praktik SIM itu dilakukan guna memastikan pengendara memang siap berkendara di jalan sekaligus memiliki etika. Dengan begitu ketertiban lalu lintas bisa terjaga.
"Kita diperintahkan Kapolri lagi untuk menguji lagi apakah praktik angka 8 masih relevan. Sampai hari ini kita masih kembangkan karena kita mengacu pada yang diberlakukan secara internasional, praktik-praktik ini harus diiringi dengan tidak adanya kesan mempersulit dari anggota tetapi lebih kepada meningkatkan kemampuan motorik saat berkendara di jalan," tambah Firman.
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!