Karoseri Laksana mengajak sejumlah awak media untuk menyaksikan langsung uji tabrak bagian depan bus di pabrik Laksana, Ungaran, Kabupaten Semarang (6/7/2023). Uji tabrak depan untuk mencari tahu seaman apa pengemudi bus dan akses pintu depan ketika bus mengalami kecelakaan frontal.
Pada uji tabrak ini, dilakukan secara pasif, artinya bus dalam posisi diam, lalu kemudian dihantam oleh sebuah objek padat yang gaya tabraknya setara dengan sebuah mobil. Objek padat yang dimaksud adalah pendulum baja seberat 1,5 ton yang dijatuhkan dari posisi 90 derajat.
Oh iya, pada pengetesan ini bus yang dicoba berupa prototipe dan yang digunakan hanya bagian kepala bus. Uji tabrak ini juga akan menghasilkan impak energi sebesar 55 kJ (Kilojoule) dan kecepatan impak sebesar 8.56 m/s atau setara 31 km/jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"(Simulasi tabrak depan ini) seperti (bus) menabrak mobil dengan kecepatan 34 km/jam. Itu memang sudah ada hitungannya dari Eropa sana, paling ideal ditabrak dengan kecepatan segini," bilang Product Engineering Laksana, Hadi Kristanto.
"Kalau aktualnya, itu bus berjalan, menabrak ke dinding. Tapi (untuk bus yang dihantam pakai pendulum ini) sama saja. Jadi kalau dihitung berapa energi yang dihasilkan, itu sama (dengan uji tabrak bus yang berjalan dan menabrak ke dinding). Hasilnya akan tetap ekuivalen. Jadi mau bus yang mendekati tembok, atau objeknya/temboknya yang mendekati bus, itu hasilnya sama," tambah dia.
Uji tabrak ini dinamakan sebagai UN ECE (United Nations Economic Commission for Europe) R29. Sebelumnya Laksana telah melakukan berbagai kategori uji UN ECE, seperti R66, R80, R10, hingga R93.
![]() |
Khusus untuk uji UN ECE R29, mengatur kekuatan kabin bagian depan untuk memastikan tersedianya survival space bagi pengemudi ketika terjadi tabrak depan. Simulasi ini akan menunjukkan dalam situasi ketika bagian depan tertabrak, kerangka pada bagian depan bus tidak masuk ke dalam sehingga membahayakan pengemudi. Ketika bagian depan tertabrak, benturan tersebut akan dilindungi oleh penyerap atau absorber sehingga dapat lebih menjamin keselamatan dari pengemudi.
Pada demonstrasi uji tabrak depan bus yang digunakan adalah model Laksana Legacy SR3. Dan hasilnya, setelah pendulum 1,5 ton dihantamkan, kaca depan pecah. Namun bagian pintu depan masih bisa dibuka, selain itu dummy atau boneka yang disimulasikan sebagai driver, juga aman, di mana kakinya tidak terjepit bodi bus.
(lua/dry)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar