Bus Pariwisata Terguling Akibat Mesin Mati saat Nanjak, Bisa Jadi Gegara Ini

Bus Pariwisata Terguling Akibat Mesin Mati saat Nanjak, Bisa Jadi Gegara Ini

Hafizh Gemilang - detikOto
Jumat, 02 Jun 2023 16:45 WIB
Petugas saat mengevakuasi penumpang bus yang terguling di Jalan Pantai Ngobaran-Nguyahan, Gunungkidul, Kamis (1/6/2023).
Bus pariwisata terguling akibat mesin tiba-tiba mati saat menanjak dan pengemudi tak dapat mengendalikannya ketika mundur. (dok. Polsek Saptosari)
Jakarta -

Kecelakaan menimpa bus pariwisata yang hendak menuju kawasan Pantai Selatan Saptosari, Gunungkidul pada Kamis (1/6/23) lalu. Pihak kepolisian menduga insiden ini terjadi akibat mesin bus tiba-tiba mati saat melahap tanjakan.

Kapolsek Saptosari AKP Kusnan Priyono mengatakan bus tidak kuat melewati salah satu tanjakan Mendak, Kanigoro, Saptosari hingga mesinnya mati. Lalu bus meluncur mundur tidak terkendali hingga terguling.

"Sampai di TKP bus tidak kuat melewati tanjakan kemudian mesin tiba-tiba mati. Karena sopir tidak bisa mengendalikan laju bus akhirnya bus mundur menabrak pondasi rumah warga dan terguling ke kiri," ujar Kusnan kepada detikJateng, Kamis (1/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmad Wildan selaku Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memiliki pandangan tersendiri soal kasus ini. Menurutnya ada beberapa hal yang bisa membuat bus mati saat menanjak.

"(Mesin mati di tanjakan) Bisa terkait dengan kondisi jalan dengan alignment vertikal yg memiliki gradien lebih dari 20% dan panjang landai kritis lebih dari 1 kilometer, sementara pengemudi tidak memahami kemampuan kendaraan yang terkait dengan gradeability," ujar Wildan kepada detikOto pada Jumat (2/6/23).

ADVERTISEMENT

Selain itu, Wildan juga mengatakan hal yang bisa menjadi sumber masalah bus mati saat menanjak juga akibat pengemudi salah memasukkan transmisi.

"Atau terkait dengan teknik penggunaan gigi, seperti prosedur penggunaan gigi setengah atau gigi crawler, salah mengoperasikan bisa menyebabkan mesin mati," tegasnya.

KNKT menegaskan belum melakukan investigasi terhadap kejadian yang menimpa bus pariwisata di Gunungkidul. Wildan menjelaskan analisanya berdasarkan kasus serupa yang sempat terjadi di waktu lalu.

Adapun dari kecelakaan di Gunungkidul itu tidak ada korban jiwa. Namun tercatat ada tiga penumpang yang mengalami luka ringan dan kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 35 juta.




(mhg/dry)

Hide Ads