Mesin Mati saat Nanjak Bikin Bus Pariwisata Terguling di Gunungkidul, Kok Bisa?

Mesin Mati saat Nanjak Bikin Bus Pariwisata Terguling di Gunungkidul, Kok Bisa?

Tim detikcom - detikOto
Jumat, 02 Jun 2023 14:10 WIB
Bus pariwisata yang terguling di Jalan Ngrenehan, Kalurahan Kanigoro, Kabupaten Gunungkidul, Kamis (1/6/2023).
Bus pariwisata yang hendak menuju ke kawasan Pantai Selatan Saptosari, Gunungkidul terguling di jalan Pantai Ngobaran-Nguyahan (Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Jakarta -

Bus pariwisata yang hendak menuju ke kawasan Pantai Selatan Saptosari, Gunungkidul terguling di jalan Pantai Ngobaran-Nguyahan pada Kamis (1/6/23) lalu. Sebelum kecelakaan terjadi, polisi mengatakan bus tiba-tiba mengalami mati mesin saat melaju di tanjakan.

Kecelakaan yang menimpa bus pariwisata ini terjadi pada pukul 09.30 WIB di salah satu tanjakan Mendak, Kanigoro, Saptosari. Kapolsek Saptosari AKP Kusnan Priyono mengatakan bus tidak kuat melewati tanjakan hingga mesinnya mati.

"Sampai di TKP bus tidak kuat melewati tanjakan kemudian mesin tiba-tiba mati. Karena sopir tidak bisa mengendalikan laju bus akhirnya bus mundur menabrak pondasi rumah warga dan terguling ke kiri," ujar Kusnan kepada detikJateng, Kamis (1/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak ada korban jiwa pada kecelakaan bus ini. Namun tercatat ada tiga penumpang yang mengalami luka ringan dan kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 35 juta. Namun yang menjadi pertanyaan di benak banyak orang mungkin soal matinya mesin bus saat menanjak. Kok bisa dalam posisi menanjak bus tiba-tiba mati?

Menurut Ahmad Wildan selaku Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), kondisi bus mati saat menanjak bisa terjadi karena banyak hal. Namun untuk kejadian di Gunungkidul ini, KNTK tidak melakukan investigasi.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak melakukan investigasi terhadap kasus ini dan tidak memiliki faktual yang cukup untuk menjelaskan bagaimana hal ini terjadi," ujar Wildan kepada detikOto pada Jumat (2/6/23).

Namun KNKT menjelaskan ada beberapa kejadian yang mirip dan terjadi beberapa waktu lalu. Salah satu sebabnya karena supir yang salah memindahkan transmisi.

"Kasus seperti ini pernah terjadi saat sebuah truck trailer menanjak dan mesinnya mati, hal ini terjadi karena pengemudi salah mengoperasikan gigi, dari gigi 2 langsung berpindah ke gigi C (crawler)," ujar Wildan.

Selain itu, faktor yang juga bisa menyebabkan mesin bus mati saat menanjak adalah karena kampas kopling habis dan supir terlalu sering memainkan gigi setengah saat nanjak.

"Hal lainnya bisa terjadi pada kasus nanjak dengan panjang landai kritis yg cukup panjang seperti di Tebing Breksi, di mana selain panjang juga curam yaitu sebesar 35%," ujar Wildan.

"Nah kendaraan dengan gradeability di bawah 35% (kemampuan menanjak dibawah 35%) akan berisiko kehabisan nafas saat menanjak dan bisa menyebabkan overheat dan hal itu juga bisa juga menyebankan mesin mati," lanjutnya.

Kendati demikian sampai saat ini KNKT menegaskan belum melakukan investigasi terhadap kejadian yang menimpa bus pariwisata di Gunungkidu.

Apa yang Harus Dilakukan Saat Mesin Mati di Tanjakan?

Kondisi bus atau mobil yang mesinnya mati saat melaju di tanjakan memang sangat berbahaya. Menurut Jusri Pulubuhu Founder dan Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) kunci dari kejadian seperti ini adalah jangan panik.

"Kalau memang tenaga hilang, arahkan ke titik aman, berhenti, parking brake, matikan mesin tunggu 10-15 menit. Terus take off, in case kalau kasus ini terjadi," ujar Jusri.

Dengan cara berhenti dan mematikan mesin 10-15 menit, setidaknya kata Jusri, kondisi mesin dan transmisi didinginkan terlebih dahulu. Setelah didiamkan dan kondisi mesin dan transmisi lebih dingin, Anda bisa melanjutkan perjalanan lagi.




(mhg/dry)

Hide Ads