Anies Kritik Subsidi Mobil Listrik, Kata Luhut Sudah Ada Studinya!

Anies Kritik Subsidi Mobil Listrik, Kata Luhut Sudah Ada Studinya!

Tim detikcom - detikOto
Selasa, 09 Mei 2023 16:13 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan (dok. YouTube Kemenkes)
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan (dok. YouTube Kemenkes)
Jakarta -

Anies Baswedan mengkritik kebijakan pemerintah soal 'subsidi' mobil listrik. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemberian subsidi itu sudah dilakukan studi.

Pemerintah telah memberikan 'subsidi' bagi sejumlah kendaraan listrik di Indonesia. Mulai dari motor listrik, mobil listrik, hingga bus listrik. Bantuan yang diberikan itu berbeda-beda. Untuk motor listrik diberikan potongan sebesar Rp 7 juta terhadap konsumen yang memenuhi syarat. Potongan itu langsung diberikan kepada konsumen di dealer.

Sementara untuk mobil listrik, bantuannya berupa insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%. Artinya PPN yang selama ini dikenakan 11% maka 10% dibayarkan pemerintah, sedangkan 1% sisanya ditanggung konsumen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu membuat harga mobil listrik jadi ikut terpangkas. Tapi tidak semua mobil listrik bisa mendapat keringanan tersebut. Melainkan harus yang memiliki nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%. Sejauh ini baru ada dua mobil listrik yang memenuhi syarat itu yakni Wuling Air ev dan Hyundai Ioniq 5.

Adapun pemberian 'subsidi' itu ditujukan agar harga kendaraan listrik lebih terjangkau. Dengan begitu, masyarakat mau beralih menggunakan kendaraan ramah lingkungan tersebut.

ADVERTISEMENT

Kebijakan subsidi mobil listrik menuai kritikan. Kritikan itu salah satunya datang dari mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut Anies, subsidi mobil listrik tidak serta merta menjadi solusi dalam mengurangi polusi udara. Anies juga mengungkap potensi kemacetan bertambah dengan adanya subsidi mobil listrik tersebut.

"Karena ketika kita berhadapan dengan persoalan seperti kota-kota Jakarta dan nanti kota-kota lain, salah satunya adalah Jakarta, yaitu jumlah kendaraan yang jauh lebih banyak dibandingkan panjang jalan. Ketika sebuah rumah tangga menambah kendaraan listrik, hampir pasti dia tidak menukar kendaraan BBM-nya. Tapi dia menjadi kendaraan tambahan. Konsekuensinya, maka dia menambah jumlah kendaraan di dalam traffic di sebuah kota," jelas Anies.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi kritik soal subsidi mobil listrik tersebut. Luhut menjelaskan subsidi mobil listrik tak diberikan asal-asalan.

"Sebenarnya gini ya, mengenai mobil listrik ini, sudah ada studi yang komprehensif. Jadi saya kira seluruh dunia, bukan hanya saya," kata Luhut. dikutip detikFinance.

Luhut juga tak segan meminta pihak yang mengkritik bisa langsung mendatangi dirinya agar dijelaskan lebih lanjut.

"Siapa yang berkomentar suruh dia datangi saya langsung, biara saya jelasin bahwa tidak benar omongannya," tambah Luhut.




(dry/rgr)

Hide Ads