Intip Garasi Anies Baswedan yang Kritik Subsidi Mobil Listrik

Intip Garasi Anies Baswedan yang Kritik Subsidi Mobil Listrik

Tim detikcom - detikOto
Selasa, 09 Mei 2023 10:19 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin konvoi mobil listrik dari GBK ke Monas, Jakarta, Jumat (20/9/2019). Anies konvoi menggunakan mobil listrik BMW i8.
Anies saat naik BMW i8 (Foto: Rengga Sancaya/detikoto)
Jakarta -

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengkritik pemerintah terkait subsidi untuk mobil listrik. Menilik sisi lain dari Anies, bagaimana koleksi kendaraannya?

Jika melihat data dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Anies Baswedan punya kekayaan sebesar Rp 10.955.779.684 (Rp 10,9 miliaran). Dia memang belum memiliki mobil ataupun motor listrik. Harta itu disampaikan pada 31 Maret 2022 untuk periodik 2021.

Sebagian besar harta Anies Baswedan terdiri atas Tanah dan Bangunan Rp 14.715.962.000, harta bergerak lainnya Rp 1.367.366.531, surat berharga Rp 61.070.000, kas dan setara kas Rp 1.208.221.107, harta lainnya Rp 659.921.865.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khusus isi garasinya, Anies Baswedan punya satu mobil dan dua sepeda motor senilai Rp 550 juta. Berikut ini daftarnya;

1. Mobil, Honda Odyssey tahun 2016 senilai Rp 450 juta
2. Motor, Vespa Sprint tahun 1968, senilai Rp 50 juta
3. Motor, Kawasaki EX250V tahun 2018 senilai Rp 50 juta

ADVERTISEMENT

Dari daftar harta di atas yang berjumlah Rp 18.562.541.503 (Rp 18,5 miliaran), Anies tercatat memiliki hutang sebesar Rp 7.606.761.819 (Rp 7,6 miliaran). Jadi harta total Anies Baswedan dalam LHKPN tersebut menjadi Rp 10.955.779.684 (Rp 10,9 miliaran).

Diberitakan detikcom sebelumnya, Anies Baswedan mengkritik pemberian subsidi mobil listrik yang digagas pemerintah pusat. Menurut dia, kebijakan tersebut tak menuntaskan masalah polusi udara dan hanya akan menambah macet jalan raya.

"Soal polusi udara, solusinya bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik. Pemilik-pemilik mobil listrik adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi," terang Anies.

Anies menjelaskan, emisi karbon yang dihasilkan mobil listrik sebenarnya lebih tinggi dari bus berbahan bakar minyak. Hitung-hitungan tersebut merupakan hasil akumulasi dari jumlah penumpang yang bisa diangkut kendaraan.

"Kenapa itu bisa terjadi? Karena bis memuat orang banyak sementara mobil memuat orang sedikit," tegasnya.

"Pengalaman kami di Jakarta, kendaraan pribadi berbasis listrik, dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya. Dia justru akan menambah jumlah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan," kata Anies menambahkan.




(riar/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads