Polisi buka suara soal tudingan publik yang menyebut pihaknya sengaja membela bengkel Hens Motor di Sentul, Jawa Barat. Mereka menegaskan, tudingan tersebut keliru dan tak sesuai fakta.
Sebelumnya, Polres Bogor mengatakan, kasus bengkel ketok harga di Sentul hanya sebatas miskomunikasi atau salah paham. Padahal, sejak setahun terakhir, korban bengkel tersebut sudah banyak. Itulah mengapa, publik akhirnya menuding mereka telah melakukan pembelaan.
Meski demikian, Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin memastikan, pihaknya tak memihak siapa-siapa atas kasus viral tersebut. Menurutnya, masalah itu sudah tuntas secara kekeluargaan.
"Saya tekankan, kepolisian tidak berada pada salah satu pihak. Kami tetap sesuai dengan fakta hukumnya. Apabila ada satu perbuatan hukum yang terjadi, dari kepolisian tidak memiliki tendensi apa-apa," ujar Iman, dikutip dari detikNews, Sabtu (6/5).
"Tapi kami memfasilitasi mereka apabila mereka menginginkan atau menempuh jalan perdamaian di antara mereka," sambungnya.
Menurut Iman, kasus tersebut tuntas setelah korban dan pihak bengkel sepakat berdamai. Pihaknya memfasilitasi pertemuan tersebut di Polres Bogor pada Jumat, (5/5) kemarin.
"Mereka, pihak bengkel dan pemilik kendaraan bermotor, sudah melakukan pertemuan, dan kedua belah pihak menyatakan perdamaian serta tidak memperpanjang permasalahan tersebut," ungkapnya.
Meski demikian, dia berharap kasus ini bisa jadi pelajaran untuk berbagai pihak, terutama bengkel motor lain. Menurutnya, harga servis dan onderdil tak boleh terlalu mahal. Selin itu, harus ada komunikasi dengan pihak kustomer sebelum melakukan perbaikan.
"Tentunya ini menjadi pembelajaran untuk para bengkel di mana pun, dalam hal memberikan pelayanan kepada konsumen tentunya harus dijelaskan terlebih dahulu dari awal, ini kemungkinannya, kemudian berapa estimasi biayanya, sehingga si konsumen tidak merasa terbohongi," kata dia.
Simak Video "Video: Aksi Heroik Polisi Kawal Ibu yang Hendak Melahirkan di Bogor"
(sfn/dry)