Wiuw Wiuw Tot Tot.. Sirene Pengawalan Melengking Bisa Ganggu Konsentrasi

Wiuw.. wiuww.. tot.. tot.. tot.. tak jarang suara sirine itu keluar dari mobil patroli pengawalan (patwal) untuk memecah kemacetan. Suara sirine yang melengking dinilai bisa mengganggu konsentrasi, bahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit sudah memberi atensi terkait pengawalan saat macet.

Budiyanto, pemerhati masalah transportasi dan hukum menilai suara sirine yang melengking itu bisa mengganggu konsentrasi berkendara. Arahan Kapolri untuk mengurangi intensitas sirine saat macet perlu langkah nyata.

"Imbauan yang disampaikan Kapolri untuk mengurangi bunyi sirene dan penggunaan lampu strobo terutama saat macet perlu kita berikan apresiasi sebagai bentuk respon dan tanggung jawab dalam menampung aspirasi terhadap keluhan pengguna jalan," kata Budiyanto dalam keterangannya dikutip Senin (27/3/2023).

Dia melanjutkan perlu adanya regulasi yang mengatur soal bunyi sirene saat pengawalan. Mantan Kasubdit Gakkum Polda Metro Jaya ini mengatakan suara sirene di atas 90 desibel bisa mengganggu konsentrasi pengendara jalan lain.

"Secara teknis perlu ada pengaturan sarana dan prasarana pengawalan sehingga tidak mengeluarkan bunyi sirene yang terlalu melengking dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan lain.

"Menurut teori bahwa satuan intensitas suara diukur dengan desibel di atas 90, dalam waktu yang relatif lama dapat mengganggu telinga orang lain. Dengan mengganggu telinga akan berdampak kepada konsentrasi pengguna jalan lain. Padahal dalam tata cara berlalu lintas bahwa setiap pengemudi wajib berlaku wajar dan penuh konsentrasi," jelas dia.

Diberitakan detikcom sebelumnya Kapolri Sigit meminta agar jajarannya memiliki rasa sensitif, apalagi hendak memecah kemacetan jalan.

Menurut Sigit, suara sirine dari patwal sebaiknya diganti dengan cara yang lebih diterima masyarakat. Hal tersebut disampaikan Sigit lewat video yang diunggah di akun Instagram-nya @listyosigitprabowo.

"Kemudian juga penggunaan sirene, penggunaan strobo, tolong kita juga melihat sensitivitas pada saat jalan sedang padat, masyarakat juga sedang padat-padatnya," ujar Sigit.

"Suara itu juga menjadi masalah. Sirene yang terlalu melengking dan model suaranya yang bising itu, itu juga mengganggu. Jadi mungkin gunakan suaranya yang lebih pas lah, misalkan dim kah, suara-suara yang membuat masyarakat bisa di satu sisi 'oke nih ada kegiatan pengawalan', namun di sisi lain juga tidak terlalu mengusik," sambungnya.

"Hal-hal ini memang harus dilatih karena ini bicara sense of crisis," tutupnya.