Turis asing bakal dilarang untuk menyewa motor di Bali karena kerap melanggar aturan lalu lintas. Larangan itu menuai kontra dari sebagian turis asing. Mereka menganggap warga lokal tak memberikan contoh baik saat berlalu lintas.
Dalam beberapa waktu terakhir, turis asing kerap bertingkah nyeleneh saat berlibur di Bali. Terlebih ketika sedang berkendara, tidak sedikit yang abai terhadap aturan lalu lintas. Misalnya saja berkendara tanpa menggunakan helm, tidak mengenakan baju, bahkan memasang pelat nomor nyeleneh. Pun dalam catatan Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra, ratusan turis asing terlibat dalam pelanggaran lalu lintas di Bali.
Gubernur Bali I Wayan Koster dalam waktu dekat akan menerbitkan Pergub tentang Tata Kelola Kepariwisataan Bali. Di dalam aturan itu, turis asing akan dilarang menyewa motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, para wisatawan harus bepergian, jalan menggunakan mobil-mobil dari travel. Tidak dibolehkan lagi menggunakan sepeda motor yang bukan dari travel agent," kata Koster saat konferensi pers di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali dikutip detikBali.
Koster juga menegaskan agar turis asing haruslah berlaku layaknya turis dengan menggunakan kendaraan yang disiapkan travel, ketimbang berkeliling menggunakan motor tanpa mengenakan baju, helm, melanggar aturan lalu lintas, bahkan berkendara tanpa SIM.
Di sisi lain, Bali boleh dibilang belum memiliki transportasi umum yang memadai. Untuk itu, motor menjadi pilihan utama turis di sana. Melansir South China Morning Post, berdasarkan data lembaga riset Pew, hanya Thailand dan Vietnam yang angka kepemilikan motor setiap rumah tangga lebih tinggi dari Indonesia yakni mencapai 85%.
Adapun rencana pelarangan turis asing menyewa motor di Bali menuai ragam reaksi dari WNA (Warga Negara Asing) itu sendiri. Ada yang mengatakan enggan kembali ke Bali bila dilarang menyewa motor. Tidak sedikit juga menyalahkan orang lokal yang memberikan contoh buruk dalam berkendara.
"Saya datang ke Bali setiap tahun, tapi kalau menyewa motor dilarang, saya tidak akan kembali ke sana," ungkap salah seorang warganet dalam menanggapi kebijakan tersebut dalam unggahan media sosial news.co.au.
"Sejujurnya, orang lokal harus memberi contoh yang baik. Banyak warga lokal mengendarai motor tanpa pakai helm," timpal warganet lainnya dalam menanggapi rencana itu.
Di luar itu, ketua Perhimpunan Rental Motor (PRM) Bali keberatan dengan kebijakan pemerintah yang bakal melarang turis asing menyewa motor di Bali. Ketua PRM Bali Dedek Warjana menilai kebijakan itu bisa mematikan bisnis warga lokal.
"Ini seharusnya peraturannya diperketat. Kalau ada orang asing maupun warga lokal yang melanggar (lalu lintas) wajib hukumnya ditindak. Warga asing itu, mereka meniru kebiasaan warga lokal," jelas Dedek.
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Harga Mobil China Ramai-Ramai Turun, Nilai Jual Jadi Anjlok?